Sehari Pasca Berkabung, Puluhan Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer AS di Irak

BAGHDAD | Hanya sehari setelah prosesi pemakaman Mayor Jenderal Qasim Sulaimani, puluhan rudal Iran menghantam pangkalan militer Amerika Serikat (AS) Ain al-Asad di provinsi Anbar, Irak, pada Rabu (8/1/2020)

Kantor berita Iran, irna, melaporkan, pejabat Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC), rudal-rudal Iran itu telah berhasil menghantam sasarannya. Hal ini dikonfirmasi baik oleh Iran maupun Pentagon. Diperoleh informasi kalau rudal itu ditembakkan langsung dari kawasan Iran.

Sementara itu, Aljazeera mendapat informasi, kalau rudal yang dilesatkan Iran itu berjenis rudal Fateh-313. Menurut AlJazeera, sekitar 13 roket Iran telah menghantam pangkalan militer Ain al-Asad dan beberapa fasilitas lainnya di dekat bandara Erbil. Dari AFP juga diperoleh informasi, roket Iran juga menyerang kawasan di dekat Kedutaan AS di Baghdad.

---

BACA JUGA: 

• Parlemen Iran: Pentagon Organisasi Teroris
• Jutaan Orang Hadiri Pemakaman Qasim Sulaimani, Rakyat Iran: “Matilah Amerika!”
• Jenderal Iran, Qasim Sulaimani, Tewas Dibom Amerika Serikat
• Amerika Ingin Hancurkan 52 Situs Sejarah, Iran: Target Kami Situs Militer
• Jelang Perang, Amerika Kirim 3,000 Pasukan Tambahan ke Timur Tengah

---

Belum ada laporan pasti mengenai kabar adakah korban dalam serangan itu. Namun, dari CNN didapat informasi kalau seorang pejabat AS, mengungkapkan mereka belum memastikan adanya korban dari pihak AS. Namun, petugas keamanan pangkalan Ain al-Assad mengabarkan korban yang jatuh sudah ada. Meski demikian, korban luka-luka dan terbunuh masih lagi belum pasti.

Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran, Azari Jahromi, pada Rabu (8/1/2020) ini langsung membuat statemen di akun twitternya, “Keluar dari wilayah kami!”

Pembalasan dari Iran ini sendiri sudah dilontarkan awal-awal sejak Mayjen Qasim Sulaimani dibunuh oleh AS pada Jumat (3/1/2020) kemarin di Baghdad. Ancaman langsung diberikan oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Meski demikian, Iran masih menunggu prosesi berkabung dan pemakaman jenazah dilewati. Proses ini sendiri kelihatan telah menyatukan seluruh rakyat Iran di mana tampak jutaan rakyat Iran turun ke jalan menyambut jenazah. Mereka juga mengutuk AS, Donald Trump dan menuntut pembalasan. (*)