Tidaklah begitu. Nafsu itu dapat menyerupai cinta: begitu indah, begitu bergairah, menghapus dahaga orang-orang yang kehausan. Namun, dahaga yang lahir dari kerontang rasa haus dapat memudarkan pandangan, membutakan hati.
Lautan dan sungai adalah sama bentuk dan rupanya, tapi keduanya begitu berbeda. Sama-sama air, sama-sama begitu jernih. Namun, tujuh samudera tak akan mampu memuaskan sejumput dahaga. Sedangkan setetes air sungai, dapat membebaskan kemarau dalam jiwa.
***
Laki-laki itu pun menoleh perempuan yang terkulai di sebelahnya. Dia tersenyum ke kekasihnya itu, “Tidak, aku tidak sedang melamun.” (*)
[nb: Penggalan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya: Tentang Cinta]
Nirwansyah Putra
[indhie] – sehari sebelum 2024