TEHERAN | Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam akan menghancurkan 52 situs sejarah dan budaya Iran jika Iran memberi serangan balasan terhadap pembunuhan Mayor Jenderal Qasim Sulaimani. Namun, ancaman Amerika ini justru menuai kontroversi karena penyerangan dan penghancuran situs sejarah dan budaya di suatu negara merupakan sebuah kejahatan perang.
Iran sendiri menanggapi ancaman Trump ini dengan menyatakan ancaman itu merupakan hal konyol dan absurd. “Respon Iran akan bersifat militer dan dilakukan terhadap situs militer,” tegas Hussain Dehgan, penasihat militer utama Ayatullah Khamanei, di Teheran, Iran, seperti dilansir dari CNN pada Senin (6/1/2020).
Dehghan melanjutkan, jika AS tetap melancarkan serangan terhadap situs kebudayaan dan sejarah Iran, maka Iran akan memastikan tidak ada satupun target mereka di AS yang aman dan selamat. “(Jika serangan itu direalisasikan) Tentu saja tidak akan ada staf militer Amerika, pusat politik Amerika, pangkalan militer Amerika, kapal-kapal Amerika yang aman. Jika dia mengatakan 52, kami mengatakan 300, dan kami mampu mencapai target-target itu,” kata Dehghan.
BACA JUGA:
- Jenderal Iran, Qasim Sulaimani, Tewas Dibom Amerika Serikat
- Jelang Perang, Amerika Kirim 3,000 Pasukan Tambahan ke Timur Tengah
- Rangking Militer Dunia: China Urutan 3, Indonesia 16
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, menyatakan, penyerangan terhadap situs budaya merupakan kejahatan perang. “Setelah melakukan pembunuhan yang pengecut itu (pembunuhan terhadap Mayjen Qasim Sulaimani, red), maka norma-norma hukum internasional, Jus Cogens, mengungkapkan menyerang situs budaya merupakan sebuah kejahatan perang,” tulis Zarid dalam akun twitternya.
-Having committed grave breaches of int'l law in Friday's cowardly assassinations, @realdonaldtrump threatens to commit again new breaches of JUS COGENS;
-Targeting cultural sites is a WAR CRIME;
-Whether kicking or screaming, end of US malign presence in West Asia has begun.
— Javad Zarif (@JZarif) January 5, 2020
Berikut ancaman Trump terhadap 52 situs di Iran yang dinyatakan dalam akun twitternya.
….targeted 52 Iranian sites (representing the 52 American hostages taken by Iran many years ago), some at a very high level & important to Iran & the Iranian culture, and those targets, and Iran itself, WILL BE HIT VERY FAST AND VERY HARD. The USA wants no more threats!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 4, 2020
UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sendiri telah mendaftar bahwa Iran memiliki 22 situs warisan dunia, di antaranya adalah Persepolis, Majis Jamih di Esfahan, Istana Golestan dan lain-lain. (*)
3 thoughts on “Amerika Ingin Hancurkan 52 Situs Sejarah, Iran: Target Kami Situs Militer”