TOBA | Seorang tukang bangunan kuburan yang bekerja di Pekuburan Umum Bukit Cinta, Desa Parparean 1, Kecamatan Porsea Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Senin, (17/07/2023) menemukan kardus bertuliskan Vigan Food berisi mayat bayi baru lahir yang dibungkus dengan baju dan kain sarung gendongan bayi dengan kondisi tali pusar belum putus dan sudah dalam keadaan membusuk dan berbelatung.
Penemuan mayat bayi dalam kardus yang sudah dalam keadaan membusuk dan berbelatung itu, awalnya ditemukan oleh saksi, Harianto (35) di semak belukar dekat lokasi mereka bekerja membangun kuburan di Pekuburan Umum Bukit Cinta.
Saat dikonfirmasi, Harianto (35) dengan didampingi kepala tukangnya, Haposan Sirait (49) menceritakan peristiwa penemuan mayat bayi baru lahir dalam kardus tersebut. “Saya bersama kawan tukang bangunan kuburan lainnya sedang makan sarapan sekitar pukul 10.00 WIB, persis dekat semak tempat kardus berisi mayat balita itu ditemukan dan posisi tepatnya di sebelah kiri saya,” kata Harianto.
Sebelum mereka memeriksa kardus berisi mayat bayi ini, Harianto mengungkapkan rasa penasarannya terhadap kardus itu. Ia pun mengajak saksi lainnya untuk memeriksa isi kardus. “Saat itu saya melihat ada kardus di dalam semak itu, lalu saya kasih tau sama teman dan kepala tukang kami Haposan Sirait (49) dengan berkata, ‘Woi itu ada kardus di tengah-tengah semak, kardus berisi apa itu ya?’ tanya saya kepada kawan kawan sembari mengajak guna memeriksa kardus tersebut,” kata Harianto.
Selanjutnya, Haposan Sirait memerintahkan Harianto untuk memindahkan kardus itu ke lokasi dekat pekerjaan mereka, agar memudahkan proses pengecekan kardus itu. “Kepala tukang bilang, sudah ambil saja dulu dan kita buka di sini. Kalo aja itu narkoba atau daun ganja disembunyikan, supaya kita lapor polisi,” sebut Haposan Sirait.
Alangkah terkejutnya para saksi melihat isi di dalam kardus itu. Bau busuk menyengat, bersumber dari dalam kardus tersebut. Dan setelah dibuka, ternyata kardus itu berisi mayat bayi yang baru lahir sudah membusuk. “Saya langsung melaporkannya kepada Kapolsek Lumbanjulu AKP. Robinson Sembiring,” kata Haposan Sirait.
Usai melaporkan penemuan mayat bayi itu, Kapolsek Lumbanjul AKP Robinson Sembiring berpesan agar temuan mayat bayi dan kardus itu tidak dirusak bentuk fisiknya, seperti saat awal penemuan. Hal ini agar memudahkan kepolisian untuk mengumpulkan bukti-bukti.
“Selanjutnya beliau berpesan jangan diapa-apain lagi biarkan di situ, tunggu petugas dari Polres Toba datang, supaya mereka yang mengamankan bersama tim Inafis Polres Toba. Lalu kami diamkan menunggu petugas datang. Tidak berapa lama, pihak Polres Toba datang dan melakukan pemeriksaan serta evakuasi terhadap jasad dalam kardus tersebut serta membawanya ke RSUD Porsea,” sebut Haposan Sirait.
Sementara itu, Kanit Pidum Reskrim Polres Toba, IPDA Haidar Fadi Lubis membenarkan peristiwa itu. Para saksi yang ada di lokasi memang telah menemukan mayat bayi yang telah membusuk. “Awal diketemukannya mayat bayi dalam kardus diawali penemuan oleh seorang tukang kuburan yang bekerja di sekitar lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat itu mereka sedang makan dekat lokasi penemuan mayat bayi,” terang Haidar Fadi Lubis.
Sementara itu, Dokter Forensik RSUD Porsea dr Panusunan Simatupang Sp FM saat dikonfirmasi menyebutkan, dari hasil pemeriksaan luar dan belum pemeriksaan dalam atas permintaan pihak Kepolisian Polres Toba.
“Pada pemeriksaan luar bahwasannya pada jasad jenazah bayi yang tidak dikenal, dijumpai berjenis kelamin laki-laki, panjang badan sekitar 51 Cm, lingkar kepala sekitar 33,5 Cm dan berat badannya sekitar 2200 Gram,” terang dr Panusunan Simatupang.
Panusunan melanjutkan, bayi tersebut sudah membusuk dengan kisaran waktu 4 hingga 7 hari sebelum ditemukan. “Bayi yang ditemukan dilihat dari pembusukannya dengan banyaknya belatung diperkirakan matinya bayi berkisar 4 atau 7 hari lalu sebelum ditemukan hari ini,” jelas dr Panusunan.
Dia menambahkan, jika dilihat dari tali pusar, diyakini bayi tersebut baru lahir dan langsung dibuang oleh orangtuanya. “Satu lagi kita lihat dari tali pusarnya jenazah bayi, tetapi dari hasil analisa saya kemungkinan besar baru lahir dan langsung dibuang ke TKP lokasi diketemukan jasad si bayi,” jelas dr Panusunan. (*)
Laporan: Dhabit Siregar