Prabowo Subianto: Rakyat Tidak Bodoh – indhie.com

Prabowo Subianto: Rakyat Tidak Bodoh

channel indhie.com

PRESIDEN | Presiden Prabowo Subianto terus mengajak seluruh aparatur pemerintahan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih. “Bersihkan diri, sebelum rakyat yang membersihkan kita,” tegas Presiden Prabowo saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2025-2029, Jakarta, 30 Desember 2024 kemarin.

Prabowo mencontohkan kasus korupsi ratusan triliun yang hanya divonis ringan. Prabowo meminta Jaksa Agung, sebagai pengacara negara untuk naik banding atas putusan hakim itu.

Namun bagi kami, bukan statemen itu yang ingin kami garis bawahi. Penegasan Prabowo itu memang sudah seharusnya dilakukan oleh setiap Kepala Negara, tanpa diminta. Itu juga berarti komitmen tinggi untuk penegakan pemerintahan yang bersih di bawah Prabowo Subianto.

Adalah pernyataan Prabowo yang menyatakan “rakyat tidak bodoh, pintar, mengerti, rakyat yang baik, dan sabar”, dan seterusnya, yang kami apresiasi. Bagi kami, ini merupakan pernyataan keberpihakan, pembelaan, kepada rakyat.

Rakyat kecil selama ini terlalu sering dicap dan diejek “bodoh” dan tak tahu apa-apa oleh segelitir elit ataupun aktivis tertentu yang merasa tahu segala-galanya. Bahwa rakyat yang polos bukanlah berarti tak mengerti apa-apa. Rakyat kecil yang sehari-hari beraktivitas, bercanda, bergembira, bekerja keras setiap hari, yang kelihatan di media sosial, terutama di jaringan tiktok. Bahkan, mereka yang mungkin kelihatan sedang tak bekerja pun, yang sering diejek-ejek oleh orang-orang yang merasa “pintar”, mempunyai rasa, pendapat, dan keinginannya sendiri terhadap dirinya dan negara ini.

“Melindungi secara fisik artinya rakyat kita harus cukup makan,” tegas Prabowo di pertemuan itu. Mungkin, akan ada yang tertawa mengejek mengapa soal “makan” yang sering diulang-ulang Prabowo. Kami tak pandai untuk mengajari siapapun di sini, tetapi mencukupi kebutuhan dasar, pokok, adalah tugas utama negara. #prabo, sederhana, lugas, tegas, apa adanya, bukan pamer istilah “tinggi” ataupun “super ilmiah”. (*)


Nirwansyah Putra 
[indhie]