JAKARTA | Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,7% pada 2024.
Target tersebut tertuang dalam dokumen kerangka Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 yang diserahkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ke DPR dalam Rapat Paripurna di gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Ini merupakan rapat paripurna ke-23 Masa Sidang V Tahun Sidang 2022-2023. Paripurna yang membahas RAPBN Tahun 2024 itu dipimpin oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.
Dengan diterimanya penyampaian KEM dan PPKF dari pemerintah menandakan bahwa pembahasan rangkaian RAPBN akan segera dimulai. “Sesuai dengan hasil keputusan rapat konsultasi pengganti rapat Bamus DPR RI antara pimpinan DPR dan pimpinan fraksi di tanggal 3 April tahun 2023, Acara rapat Paripurna hari ini adalah penyampaian pemerintah terhadap kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal RAPBN Tahun Anggaran 2024,” kata Puan Maharani saat memimpin jalannya rapat.
Dalam rapat paripurna itu, Menkeu mengatakan, saat ini ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan pertumbuhan kuartal I-2023 pada level 5,03% yang menunjukkan bahwa resilient perekonomian Indonesia sangat baik. Pemerintah juga menargetkan laju inflasi di kisaran 1,5% sampai 3,5%.
Sebelumnya, pada April 2023 lalu Menkeu Sri Mulyani telah memaparkan empat arah desain kebijakan APBN pada 2024 yang meliputi penguatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur, peningkatan nilai tambah SDA, serta penguatan deregulasi dan institusi.
Menkeu menyebut, desain kebijakan APBN merupakan tonggak yang sangat penting untuk mengelola kondisi 2024 yang merupakan tahun pemilu dan pada saat yang sama masih terdapat dinamika global.
Menurut Menkeu, APBN 2024 didesain sesuai arahan Presiden untuk mencapai empat tujuan besar di 2024 yaitu penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, peningkatan investasi, dan pengendalian inflasi. Perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh 5,3-5,7% (yoy), inflasi berada di kisaran 1,5-3,5% (yoy), nilai tukar (Rp/USD) berada di rentang Rp14.800-Rp15.400, harga minyak mentah di rentang 75-85 (US$/barrel), lifting minyak di rentang 592-651 (ribu bph), dan lifting gas berada di kisaran 1.007-1.058 (boepd).
Sasaran dan indikator pembangunan pada 2024 difokuskan pada pemulihan serta akselerasi pembangunan. Kemiskinan ditargetkan menurun di rentang 6,5-7,5%, rasio gini turun di rentang 0,374-0,377, tingkat pengangguran terbuka menurun di rentang 5-5,7%, Indeks Pembangunan Manusia meningkat pada level 75,54%, nilai tukar petani meningkat di rentang 105-108, serta nilai tukar nelayan meningkat di rentang 107-110.
Sementara, postur fiskal tahun depan diperkirakan pendapatan negara mencapai antara Rp2.700 hingga Rp2.865 triliun, belanja di Rp3.215 hingga Rp3.476 triliun. (*)