Inseminasi Pasien, Dokter Ini Pakai Sperma Sendiri – indhie.com

Inseminasi Pasien, Dokter Ini Pakai Sperma Sendiri

dr Bernard Norman Barwin, dokter kandungan asal Kanada yang dicabut lisensinya. [foto: globalnews]

TORONTO | Dokter Kandungan Bernard Norman Barwin benar-benar keterlaluan. Dokter berumur 80 tahun yang berpraktek di Toronto, Kanada ini, menggunakan spermanya sendiri untuk menginseminasi (pembuahan) para pasiennya. Praktek ini diduga dilakukannya lebih dari 30 tahun. Lisensinya pun dicabut oleh Komite Disiplin College of Physicians and Surgeons of Ontari, Kanada.

Barwin dinyatakan bersalah karena menggunakan sperma sendiri dan memakai donor yang salah untuk menginseminasi beberapa wanita. Sebelumnya, komite disiplin telah memutuskan, Barwin melakukan kesalahan profesional dan gagal mempertahankan standar profesi.



Namun, pengacara College of Physicians and Surgeons of Ontari, kemudian, menuntut lebih tegas agar komite mencabut lisensi Barwin dengan menyatakan bahwa pencabutan itu merupakan satu-satunya hukuman yang tepat untuk penyalahgunaan kepercayaan.

Dengan pencabutan itu, maka regulator medis lainnya akan diberitahukan jika Barwin mendaftar untuk praktik kedokteran di tempat lain.

Akibat praktek menyalah ini, para pasien dan keluarganya telah menderita trauma yang berkepanjangan dan “luka yang tak dapat diperbaiki”. “Pasien-pasien dr Barwin dan keluarganya adalah korban-korban dari penipuannya yang sungguh tak bisa dipahami,” kata Carolyn Silver, pengacara regulator.

Sampel sperma untuk proses inseminasi.
[foto: ilustrasi/net]
Beberapa pasien menemukan bahwa anak-anak yang mereka besarkan bukanlah anak mereka secara biologis.

Seorang pasien mengaku, dia mengetahui tiga tahun lalu bahwa ayah yang membesarkannya bukanlah ayah biologisnya, melainkan Barwin. “Pada saat itu hidup saya berubah selamanya,” katanya kepada sidang komite. Wanita ini mengaku malu dan merasa terkontaminasi. Bahkan, dia mengaku kalau selalu mencari orang-orang di Ottawa, Kanada, yang mirip dengan dia dan merasa mungkin saja orang-orang itu adalah saudaranya.

Seorang pasien lain mengaku, Barwin menunjukkan sebuah botol sperma yang beratas nama suaminya kepada dirinya. Ketika dia tahu bahwa sperman itu bukan milik suaminya, dia merasa telah diperkosa. “Saya masih merasa dilanggar, saya merasa kotor, hampir seolah-olah saya diperkosa,” katanya kepada komite.

Gara-gara kasus ini, saat ini Barwin juga sedang menghadapi gugatan class action yang diajukan oleh beberapa pasiennya. Mereka menuduh kalau lebih dari 50 anak telah dikandung setelah ibu mereka diinseminasi dengan sperma yang salah, termasuk 11 dengan Barwin. (*)


sumber: huffingtonpost

Leave a Reply