BANTUL | Langkah menarik dan solutif diambil oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banguntapan Selatan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai entitas komunitas masyarakat di level kecamatan yang secara cepat merespon persoalan sampah di Yogyakarta.
Mengatasi persoalan sampah sebagai konsekuensi penutupan Tempat Penampungan Sampah Terpadu Piyungan yang masih berlangsung saat ini, PCM Banguntapan Selatan didukung Lazismu, PCA dan Ranting Muhammadiyah se-Banguntapan Selatan merilis Gerakan Sedekah Sampah.
Launching gerakan itu bertempat di Komplek Halaman Masjid KH Ahmad Dahlan pada Ahad (20/8/2023). Turut hadir saat launching yaitu Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (LDK PWM DIY), Sekda Kab Bantul, MPM PDM Bantul dan lebih dari 700 warga Muhammadiyah.
Ketua PCM Banguntapan Selatan, Aris Abdullah, dalam sambutannya menyampaikan, Muhammadiyah adalah Gerakan Dakwah dalam setiap Lini Kehidupan. Salah satunya melalui menjaga lingkungan yang sehat. “Gerakan Sedekah Sampah adalah bagian dari menjaga lingkungan sehat,” katanya.
Ditambahkan, gerakan ini telah berjalan dan warga Muhammadiyah sangat antusias. Ini menunjukan warga Muhammadiyah hadir saat ada persoalan di tengah masyarakat. “Di Banguntapan Selatan, nantinya ranting Muhammadiyah akan bergerak bersama, seperti ranting Tamanan, Wirokerten, ranting Potorono, ranting Jambidan, ranting Kepuh, dan sebagainya,” katanya.
Warga yang datang dalam dalam kegiatan Muhammadiyah maupun mandiri, diminta membawa sampah anorganik seperti botol dan gelas plastik, kardus, botol kaca, kertas dan sejenisnya dan dikumpulkan di tempat yang telah disediakan oleh PCM secara khusus di Komplek Masjid KH Ahmad Dahlan sebagai tempat untuk menampung sedekah sampah warga.
“Shadaqah Sampah adalah gerakan pengelolaan sampah anorganik yang memiliki misi terwujudnya lingkungan bebas dari sampah, dan memupuk kesadaran saling tolong menolong ta’awun dan saling menanggung takaful,” ujar Ananto Isworo Ketua LDK PWM DIY.
Ananto menambahkan hal ini karena setiap kebaikan itu bernilai sedekah. “Sedekah sampah adalah memberi kebahagiaan kepada sesama dengan cara sederhana,” tambahnya.
Diharapkan model gerakan pengelolaan sampah melalui sedekah sampah bisa dikembangkan di berbagai tingkat sekolah. “Bahkan pengelolaan sampah bisa menjadi amal usaha baru yang sekaligus mengatasi persoalan sampah,” terang Ananto. (*)
Laporan: Dhabit Siregar/ril