JAYAPURA | Sebanyak 44 orang tewas akibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sepanjang 2021. Kasus penembakan yang melibatkan KKB mengalami kenaikan dibanding tahun 2020 yang tercatat 49 kasus. Pada 2021, ada 92 kasus atau naik 87,75%.
“Dari 92 kasus penembakan yang terjadi mengakibatkan 44 orang meninggal, 15 orang di antaranya anggota TNI-Polri,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, dalam keterangan akhir tahun di Jayapura, Kamis (23/12/2021), seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Selama periode itu tercatat 18 warga sipil meninggal dan 11 orang KKB dilaporkan tewas. Kasus-kasus yang melibatkan KKB itu terjadi di tujuh polres, yaitu Polres Mimika, Intan Jaya, Puncak, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga dan Polres Keerom.
Kapolda Papua berharap, ke depan aksi penembakan yang dilakukan KKB berkurang, bahkan tidak lagi terjadi. Apalagi nantinya polisi yang ditugaskan di wilayah itu adalah anak-anak asli setempat sehingga dapat membuat wilayah itu aman dari gangguan KKB. Saat ini ada 1.999 anggota Polri program bintara noken yang dibiayai dana otonomi khusus. Personil ini nantinya akan dikembalikan daerah pengirim, yaitu Papua.
Di sisi lain, untuk diketahui, kini masih ada istilah yang berbeda untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, yaitu Kelompok Separatis Teroris (KST). (*)
