Gerombolan Bersenjata Bantai Sebuah Desa di Kamerun, 22 Orang Tewas – indhie.com

Gerombolan Bersenjata Bantai Sebuah Desa di Kamerun, 22 Orang Tewas

Petugas keamanan sedang mengamankan sebuah pemilu yang dilakukan di Yaounde, Kamerun pada Oktober 2018 lalu. [Foto: Zohra Bensemra/Reuters/The New Humanitarian]

YAOUNDE | Gerombolan bersenjatan membantai sebuah desa, Ntumbo, Kamerun, pada Jumat (14/2/2020) kemarin. Sebanyak 22 orang tewas dan 14 orang di antaranya adalah anak-anak.

Demikian dilaporkan Kepala Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) wilayah Northwest dan Southwest Afrika, organ resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), James Nunan, kepada Kantor Berita Perancis, AFP, Ahad (16/7/2020) waktu setempat.

Pembantaian terjadi setelah Kamerun melakukan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 9 Februari lalu. “(Sebanyak) 22 warga sipil tewas, termasuk seorang wanita hamil dan beberapa anak,” kata Nunan.

Dalam tiga tahun ini, akibat perang yang dilancarkan pemerintahan Kamerun terhadap kelompok separatis di beberapa wilayah mereka, telah menelan korban 3.000 orang tewas dan memaksa lebih dari 700.000 meninggalkan rumah mereka.




BACA JUGA:


Desa Ntumbo terletak di kawasan yang diidentifikasi masuk dalam Krisis Anglophone. Krisis ini disebut juga Perang Ambazonia atau Perang Saudara Kamerun. Wilayah ini terletak di Selatan Kamerun. Pada September 2017, separatis di wilayah barat laut dan barat daya Anglophone mendeklarasikan kemerdekaan Ambazonia dan mulai berperang melawan Pemerintah Kamerun.

Anglophone merupakan kawasan di mana bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar yang dominan. Namun, secara keseluruhan di Kamerun, mereka merupakan kelompok minoritas.

Disebutkan, pihak oposisi Kamerun menuduh pasukan pemerintah bertanggung jawab terhadap pembantaian tersebut. Pihak Oposisi Kamerun, Movement for the Rebirth of Cameroon, mengutuk serangan itu. “Rezim diktatorial (dan) kepala tertinggi pasukan keamanan dan pertahanan (Kamerun) terutama bertanggung jawab atas kejahatan ini,” kata mereka.

Namun, tentara Kamerun buru-buru membantah terlibat dalam pembantaian itu. Seorang pejabat militer yang dihubungi membantah tuduhan itu. “Tidak benar,” begitu tanggapan singkatnya ketika dihubungi AFP. Namun, tidak ada tanggapan resmi lainnya. (*)

Leave a Reply