WASHINGTON | Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, menyatakan akan mengirim hampir 3.000 personil militer tambahan ke Timur Tengah menyusul ketegangan AS-Iran pasca terbunuhnya Komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qasim Sulaimani, Jumat (3/1/2020) kemarin.
Dilansir dari Aljazeera pada Sabtu (4/1/2020), pejabat di Pentagon yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, pasukan itu dipasok dari Divisi Lintas Udara (Airborne) ke-82 di Fort Bragg, North Carolina. Pasukan tambahan itu di luar sekitar 750 personil sebelumnya yang telah dikerahkan awal pekan ini dan mendarat di markas udara Ali Al Salem, Kuwait, setelah penyerangan terhadap kompleks kedutaan AS di Baghdad oleh milisi yang didukung Iran dan pendukung mereka.
Menteri Pertahanan AS, Dr Mark T Esper, menyatakan, pengiriman pasukan tambahan ini pada Rabu (1/1/2020) kemarin.
Approximately 750 #Soldiers will deploy to the region immediately & additional forces from the IRF are prepared to deploy over the next several days. This deployment is an appropriate and precautionary action taken in response to increased threat levels against U.S. personnel…
— Archive: Dr. Mark T. Esper (@EsperDoD) January 1, 2020
Serangan terhadap jenderal Iran ini sendiri diakui Pentagon merupakan instruksi langsung Presiden AS, Donald Trump. “Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan tegas untuk melindungi personil AS di luar negeri dengan membunuh Qasim Sulaimani,” kata pernyataan Pentagon.
At the direction of the President, the U.S. military has taken decisive defensive action to protect U.S. personnel abroad by killing Qasem Soleimani, the head of the Iranian Revolutionary Guard Corps-Quds Force, a US-designated Foreign Terrorist Organization.
— The White House 45 Archived (@WhiteHouse45) January 3, 2020
Menteri Pertahanan AS, Dr Mark T Esper, menyatakan, mereka telah memerintahkan pasukannya untuk berada di level kesiagaan dan kesiapan tingkat tinggi . “Amerika Serikat tidak akan menerima serangan lanjutan terhadap personil dan pasukan AS di sana (Irak). Rezim Iran harus menghentikan fitnah yang mereka lakukan,” kata Esper.
On the situation in Iraq & the region, @EsperDoD reiterated U.S. forces maintain a high level of readiness & the United States will not accept continued attacks against U.S. personnel & forces there. He urged the Iranian regime to end their malign activities.
— Department of Defense ???????? (@DeptofDefense) January 2, 2020
To Iran & its proxy militias: we will not accept continued attacks against our personnel & forces in the region. Attacks against us will be met w/ responses in the time, manner, & place of our choosing. We urge the Iranian regime to end malign activities. https://t.co/cykN5WBt1n
— Archive: Dr. Mark T. Esper (@EsperDoD) January 2, 2020
Esper juga menegaskan mereka akan merespon langsung jika ada serangan lanjutan terhadap AS. “Serangan terhadap kami (AS), akan direspons langsung dengan waktu, tindakan dan tempat yang kami pilih,” ancam Esper. (*)
One thought on “Jelang Perang, Amerika Kirim 3,000 Pasukan Tambahan ke Timur Tengah”