Islamic Golden Age, Apa Itu?

Ilustrasi Islamic Golden Age (foto: internet)

Artikel tentang Bayt al-Hikmah pada edisi lalu, menyuratkan masa keemasan Islam pada periode pertengahan. Bila tulisan pada edisi lalu berfokus pada institusi Bayt al-Hikmah, maka artikel ini menyusur bidang-bidang yang menjadi keunggulan Golden Age of Islam. Paling tidak, artikel ini bukanlah sekedar romantisme sejarah, melainkan memungut ibrah dari masa yang mengagumkan itu. Tentu saja, artikel ini mempunyai keterbatasan sehingga tak seluruh sektor dapat dirangkum.

* * *



Tak dapat dipungkiri kalau kekuasaan Dinasti Abbasiyah (750-1258) yang berpusat di Baghdad menjadi tolok ukur utama dengan wilayah kekuasaan terbesar seperti Maroko hingga Andalusia. Meski demikian, Dinasti Samaniah (819-999) di Semenanjung Persia dan beribukota di Bukhara (Uzbekistan kini) berkuasa di sebagian besar Iran, Afghanistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kyrgyzstan, Kazakhstan, Pakistan dan sebagian India, juga menyumbang besar. Begitu pula, Kekhalifahan Fatimiyah (910-1171) di Mesir, yang berkuasa di pesisir Mediterania dan sebagian Afrika, yang kemudian berafiliasi dengan Abbasiyah.

Zaman Keemasan Islam mengacu pada periode dalam sejarah Islam yang diperkirakan dimulai abad ke-8 hingga ke-13. Secara tradisional, masa ini dikatakan dimulai sejak masa pemerintahan Abbasiyah yang mengalami puncak intelektualismenya pada era Khalifah Harun al-Rasyid (786-809) dengan peresmian Bayt al-Hikmah atau House of Wisdom di tengah-tengah kota Baghdad, pusat peradaban dunia pada waktu itu.

Namun, sebagian mengatakan, masa itu hampir menyentuh abad ke-15 dan 16. Namun, bila dengan tolok ukur jatuhnya Baghdad ke empirium Mongol pada abad ke-13 (tahun 1258), maka masa keemasan Islam bertahan kurang lebih 500 tahun.

George Saliba, profesor Islam dan Arab Sains dari Departemen Timur Tengah, Asia Selatan dan Afrika Universitas Columbia, Amerika, mengatakan dalam buku A History of Arabic Astronomy: Planetary Theories During the Golden Age of Islam (1994), masa keemasan Islam itu kemungkinan besar baru benar-benar berakhir pada abad ke-15 atau 16. Memang, di abad-abad itu, Islam masih menyumbang pengetahuan dan peradaban ke dunia, sebelum benar-benar jatuh sama sekali. Itu artinya, mencapai kurang lebih 900 tahun. Sebuah masa yang panjang sebelum Islam masuk ke era kegelapan, menjadi subordinat dan dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa; sebuah dampak renaissance Eropa yang terasa hingga kini.

Cari di INDHIE

Be the first to comment

Leave a Reply