Jenderal Iran, Qasim Sulaimani, Tewas Dibom Amerika Serikat – indhie.com

Jenderal Iran, Qasim Sulaimani, Tewas Dibom Amerika Serikat

Mayor Jenderal Qasim Sulaimani. [foto: office iran supreme leader/ap/businessinsider]

BAGHDAD | Drone milik Amerika Serikat (AS) menewaskan Mayor Jenderal Iran, Qasim Sulaimani, di bandar udara Baghdad, pada Jumat (3/1/2020). Qasim merupakan seorang jenderal pasukan Sepâh-e Pâsdârân-e Enghelâb-e Eslâmi atau Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC), pasukan khusus dari militer Iran.

Qasim merupakan Komandan Pasukan Sepah-e Quds (Pasukan Quds), unit khusus dari IRGC yang mempunyai spesialiasi operasi tempur dan intelijen di luar wilayah Iran. Diperkirakan pasukan Quds Force memiliki 10.000-20.000 personil. Tewasnya salah seorang jenderal terbaik Iran ini merupakan sebuah pukulan telak bagi Iran. Pasukan Quds selama ini merupakan pasukan yang berada di balik kekuatan Hizbullah Lebanon, Hamas, Faksi Jihad Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, Houthi Yaman hingga milisi Syiah di Irak, Syria dan Afganistan.

Pentagon, Departemen Pertahanan AS, menyatakan, pembunuhan Qasim merupakan perintah langsung dari Presiden AS, Donald Trump. Aksi ini kontan membuat hubungan kedua negara yang sudah memanas, kini memasuki tahap selanjutnya, perang.




BACA JUGA:


 

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, merespons pembunuhan salah seorang jenderalnya, dengan menyatakan, akan langsung membalas serangan AS tersebut. Khamenei juga mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari.

“Menyusul syahidnya Jenderal Haji Qasim Sulaimani, saya menunjuk Brigadi Jenderal Ismail Qa’ani yang merupakan salah seorang komandan yang penting selama ini dan telah mengabdi bertahun-tahun di sisi Syuhada Sulaimani di pasukan Quds, sebagai komandan baru Pasukan Quds,” kata Khamenei (Jum’at, 3/1/2020). “Strategi Pasukan Quds akan tetap identik seperti masa kepemimpinan Mayor Jenderal Sulaimani.”

Sementara itu, Donald Trump, mengklaim, pembunuhan terhadap Jenderal Qasim, karena Qasim dinilai sebagai pembunuh dan membuat luka-luka warga AS selama kurun waktu hidupnya dan mempunyai rencana untuk membunuh banyak lagi. “Dia bertanggung jawab langsung maupun tidak langsung atas tewasnya jutaan orang,” kata Trump dalam akun twitternya pasca serangan AS tersebut.

Sedangkan, Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo, juga memposting sebuah video di akun medsosnya yang diklaim sebagai kegembiraan warga Iraq atas tewasnya Qassim.

Menyusul peristiwa itu, Kedutaan Besar AS di Irak, memerintahkan seluruh warganya untuk meninggalkan Iran sesegera mungkin. (*)


sumber: aljazeera, bbc