MEDAN | Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut), Baskami Ginting menerima kunjungan peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri di ruang kerjanya, pada Selasa (25/7/2023).
Pada kesempatan itu, Politisi PDI Perjuangan tersebut membahas maraknya begal dan kejahatan jalanan yang terjadi di beberapa daerah Sumatera Utara. Juga persiapan pemilu pada 2024 mendatang dan persoalan agraria menjadi topik yang dibahas. “Kami berharap, Polri terus berupaya untuk menekan maraknya begal dan kejahatan jalanan ini karena telah meresahkan warga,” katanya.
Baskami mengatakan, pihaknya telah meminta pemerintah Kota Medan dalam memasang CCTV di daerah yang marak terjadi begal. “Saya sudah sampaikan itu di media, agar kita perbanyak CCTV. Namun upaya ini saya kira harus diserta dengan langkah preventif mencegah terjadinya insiden begal,” tuturnya.
Baskami juga mengapresiasi langkah Polda dan Polrestabes Sumut dalam membentuk Tim Anti Begal Presisi dan peluncuran Mobil Patroli Perintis Samapta berteknologi canggih.
“Tim presisi dan mobil yang berteknologi canggih ini telah disebar di 21 kecamatan yang ada. Saya kira langkah ini sangat baik, di antaranya ada teknologi pemantauan dilengkapi kamera High Definition (HD), sensor deteksi kendaraan, serta perekam data yang mampu mencegah kejahatan begal ini,” jelasnya.
Baskami berharap, nantinya dari hasil diskusi ini, dapat memperkuat sinergitas forkopimda serta memberikan rasa aman kepada warga Sumatera Utara. “Tingginya angka kejahatan begal jalanan ini, harus menjadi perhatian kita bersama. Saya mendukung Polri melakukan tindakan tegas tanpa pandang bulu terhadap para pelaku,” tambahnya.
Pantauan lapangan, hadir pada pertemuan tersebut, para peserta Sespimti, antara lain Komisaris Besar Polisi (KBP) Robinson, KBP Asep Ruswanda, KBP Edi Suroso, KBP Rudi. KBP Alfis Suhali, KBP Ade R dan lainnya. Turut hadir Sekwan DPRDSU Zulkifli, Wakil Ketua DPRD Sumut, Rahmansyah Sibarani, Anggota DPRD Sumut, Rudi Hermanto, Rony Situmorang.
Di lain pihak, KBP Edi Suroso menyampaikan, kejahatan begal sebenarnya juga telah terjadi di beberapa daerah. Untuk memberantas kejahatan tersebut, maka diperlukan langkah intensif dari pihak yang memiliki otoritas. “Di Bengkulu misalnya, dahulu juga marak begal. Kita telah memasang CCTV dan seluruhnya terkoneksi serta terkoordinir di Polda dan Polres,” tambahnya.
Edi Suroso menuturkan, masyarakat juga berperan serta dalam menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungannya. “Polri saat ini terus bekerja keras dalam memberantas kejahatan ini. Kami berharap masyarakat melakukan aktivitas kesehariannya seperti biasa, silakan laporkan bila ada hal-hal yang mencurigakan terkait begal ini,” imbuhnya. (*)
Laporan: Hendra