MEDAN | Akselerasi industri digitalisasi dimulai industri 4.0 hingga di era era 5.0, membuat banyaknya pergeseran budaya, produk sosial, hukum, ekonomi, pendidikan dan kesehatan, sehingga sangat kecil ditemukan budaya luhur asli di Indonesia. Di antara yang mulai hilang dan luntur adalah budaya gotong royong, saling menghormati, mengasihi dan rasa keluarga yang semakin hilang.
Oleh karenanya para wisudawan harus memiliki kompetensi dan praktik yang unggul agar mampu menghadapi, survive dan mampu mengelola peluang dan tantangan, dengan berlandaskan nilai-nilai ketuhanan dan Pancasila.
Demikian dikatakan Rektor UMSU Prof Dr Agussani MAP dalam acara Wisuda UMSU periode I 2023 di Gedung Selekta Jl Listrik Medan, pada Selasa (4/7/2023).
Wisuda itu dihadiri Ketua PP Muhammadiyah, Dr H M Busyro Muqoddas SH Mhum; Ketua PW Muhammadiyah (PWM) Sumut, Prof Hasyimsyah Nasution; Sekretaris dan Wasek PWM, Drs Irwansyah MA dan Muthallib MM; PW Aisyiyah Sumut; Kepala LLDikti, Prof Syaiful Anwar Matondang; Koordinator Kopertais Wil X Sumut, BPH UMSU, Senat UMSU, para orang tua wisudawan. Seperti diketahui, UMSU mewisuda 1.276 lulusan pada saat itu.
“Produk sosial kita saat ini semakin jauh dari nilai-nilai sosial yang berlandaskan nilai ketuhanan dan Pancasila. Produk sosial saat ini cenderung pada nilai-nilai yang tidak berbasis pada nilai-nilai sosial luhur bangsa. Rendahnya pranata sosial yang kita rasakan saat ini (terlihat pada) semakin jauh jaraknya miskin dan kaya, dan semakin maraknya tingkat kekerasan di tengah masyarakat,” sitir Rektor UMSU Prof Agussani.
Rektor UMSU menekankan agar para wisudawan harus memiliki kompetensi dan praktik yang unggul untuk mengelola peluang dan tantangan. Di antaranya pada sektor digitilisasi teknologi, informasi, software, human resources development atau, logistik, conten creator, pengelolaan pendidikan karakter baik bersifat konvensional, visual dan digital, dan lain-lain. Hal itu, ditambahkan Rektor, untuk menghadapi tantangan dan multiglobal efek yang menyerbu Indonesia, tingginya tingkat pengangguran, banyaknya lapangan kerja yang hilang, serbuan tenaga kerja asing, dan masalah lain.
“Bagi anak-anak kami, kunci menghadapi masa depan, perkuatlah kemampuan literasi data, literasi manusia, softskill, arah kompetensi utama yang dimiliki, dan harus dibingkai dengan kerja keras, ketekunan, kejujuran, baik kepada orang tua, dan kepada Allah SWT,” tegas Prof Agussani.
Rektor UMSU meyakini, upaya dan ikhtiar yang telah dilewati para wisudawan/i di masa kuliah di UMSU telah membentuk karakter dan kompetensi, baik keilmuwan, keterampilan, sehingga mampu mengharumkan nama UMSU, dan nama keluarga.
Dalam kesempatan itu, Rektor UMSU juga berterimakasih kepada para orang tua wisudawan/i yang telah memberikan kepercayaan pendidikan anak-anaknya untuk berkuliah di UMSU. Prof Agussani juga berterimakasih kepada jajaran dosen dan civitas akademika UMSU yang telah mendidik dan melayani para wisudawan/i selama ini. (*)
Laporan: Dhabit Siregar
