JAKARTA | Calon Presiden dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat, Anies Baswedan, membandingkan pembangunan infrastruktur jalan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mengutip data sebuah media, Anies mengatakan, pemerintahan kali ini (masa Jokowi) berhasil membangun jalan tol terpanjang dibanding periode-periode sebelumnya. Namun, jalan tak berbayar alias gratis yang dibangun di masa pemerintahan SBY jauh lebih panjang daripada yang dibangun Jokowi.
Hal itu dikatakan Anies saat memberikan pidato pada acara Milad ke-21 PKS, di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). Acara milad ini dihadiri Ketua Majelis Syura PKS Dr Salim Segaf Aljufri, Wakil Ketua Majelis Syura Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Pengurus, DPP PKS, Ketua DPW-DPW PKS, dan kader-kader PKS lainnya.
Turut hadir, pimpinan partai Koalisi Perubahan seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Surya Paloh, hingga Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12: HM Jusuf Kalla.
“Kalau kita lihat pembangunan infrastruktur, Alhamdulillah, kita lihat banyak melihat pembangunan infrastruktur besar di masa pemerintahan sekarang ini. Kita ambil contoh pembangunan jalan,” kata Anies.
Anies melanjutkan:
“Media, ada tim jurnalis dari media katadata, mengumpulkan datanya, izinkan saya mengutip di sini. Pemerintahan kali ini berhasil membangun jalan tol terpanjang dibandingkan periode-periode sebelumnya. 65% dari jalan tol berbayar yang ada di Indonesia, itu dibangun di era pemerintahan sekarang. Sepanjang 1.569 km, dari total 2.499 km. Itu adalah jalan berbayar. Sedangkan jalan yang tak berbayar yang digunakan oleh semua secara gratis, yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut-sudut desa dan perkotaan, yang membawa produk-produk pertanian, perkebunan, perikanan, dari sentra-sentra tempat mereka dihasilkan ke wilayah-wilayah pasar, baik jalan nasional, jalan provinsi ataupun jalan kabupaten, terbangun 19.000 km di pemerintahan ini. Kalau saya coba bandingkan dengan pemerintahan sepuluh tahun yang lalu, di zaman Pak SBY, jalan tak berbayar yang dibangun adalah sepanjang 144 ribu km atau 7,5 kali lipat. Bila dibandingkan dengan jalan nasional di pemerintahan ini, membangun jalan nasional sepanjang 590 km. Di era 10 tahun sebelumnya 11.800 km, 20 kali lipat.”
Menurut Anies, kedua infrastruktur ini jelas diperlukan sama-sama. “Tetapi yang perlu kita perhatikan di sini adalah bahwa keberpihakan ketika membicarakan institusi ekonomi, memberikan kesetaraan kesempatan kepada semuanya. Kita perlu memikirkan ke depan, institusi yang inklusif, infrastuktur yang menunjang keseharian,” demikian Anies Baswedan.
Anies diusung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKS, dan Demokrat. Namun hingga kini, masih belum ada nama calon Wapres yang akan mendampingi Anies dari koalisi ini. (*)