JAKARTA | Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, memerkirakan jumlah penduduk di Indonesia akan sebesar 324 juta di 2045. Ada pertambahan sebesar 54,42 juta orang dari tahun 2020. Namun, pertumbuhan penduduk Indonesia itu melambat.
“Pertumbuhan penduduk periode 2020-2050 rata-rata cuma sebesar 0,67% setiap tahunnya, melambat terus setiap tahun,” kata Suharso dalam Musrenbangnas 2024, di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Proporsi penduduk usia 0-14 tahun bakal turun dari 24,56% pada 2020 menjadi 19,61% pada tahun 2045. Sedangkan penduduk usia 65 tahun ke atas naik dari 6,16% menjadi 14,61% di 2045. Dengan demikian, jumlah penduduk produktif di Indonesia mengalami penurunan di beberapa tahun ke depan.
Dalam catatan BPS, sesuai sensus penduduk 2020, penduduk Indonesia per September 2020 berjumlah 270,2 juta orang. Selama 2010-2020, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia tercatat 1,25%. Sedangkan dari data kependudukan Kementerian Dalam Negeri, ada 272,2 juta penduduk pada 2021 dan 277,7 juta pada 2022.
Dari data yang ada, posisi Indonesia saat ini bertengger sebagai negara nomor 4 berpenduduk terbesar di dunia. Namun, perlambatan itu membuat Indonesia diproyeksikan akan turun ke posisi ke-6. Negara yang potensial menggeser Indonesia adalah Nigeria ataupun Pakistan. “Hal ini karena pertumbuhan penduduk yang mulai melambat sejak tahun 2030-an. Posisi 4 dan 5 berturut-turut ditempati oleh Nigeria dan Pakistan,” kata Suharso.
Pada 2023 ini, negara berpenduduk terbesar di dunia masih dipegang China, tetapi sangat berpotensi digeser oleh India. Pasalnya, India memiliki pertambahan penduduk sangat tinggi sementara di China terjadi pertumbuhan penduduk negatif. Posisi tiga dipegang oleh Amerika Serikat dan Indonesia di urutan keempat. Total penduduk dunia saat ini diperkirakan PBB mencapai 8 miliar orang. (*)