Perang Rusia-Ukraina: Rusia Hantam 1.612 Target Militer di Ukraina – indhie.com

Perang Rusia-Ukraina: Rusia Hantam 1.612 Target Militer di Ukraina

Rusia menyebut telah menyiapkan 10.500 ton bantuan kemanusiaan yang akan dilansir ke wilayah Ukraina.
Kendaraan tempur militer Rusia. [foto: Sergei Malgavko/TASS]

MOSCOW | Rusia mengklaim telah menghantam 1.612 target militer di Ukraina sejak dimulainya operasi militer Rusia pada 24 Februari 2022 lalu.  Demikian dinyatakan Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, pada Kamis (3/3/2022).

Ini berarti ada pertambahan data dari pernyataan Konashenkov sebelumnya. Sehari sebelumnya, Rabu (2/3/2022), Konashenkov menyatakan, ada 1.533 target militer yang sudah dihancurkan Rusia.

“Sebanyak 1.612 target telah terkena sejak awal operasi, termasuk 62 pos komando dan pusat komunikasi, 39 sistem rudal S-300, Buk M-1 dan Osa dan 52 stasiun radar,” kata Konashenkov pada Kamis (3/3/2022) seperti dikutip dari Kantor Berita Rusia, TASS.

Menurut dia, 49 pesawat hancur di darat dan 13 lainnya di udara. Sebanyak 606 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 67 peluncur roket ganda, 227 artileri lapangan dan mortir, 405 kendaraan bermotor militer, dan 53 drone juga hancur.

Pada Selasa (1/3/2022) kemarin, Konashenkov juga menyebut Rusia sudah menguasai ibu kota oblast (setingkat provinsi) Kherson, Ukraina. Mereka menyebut, pemerintahan dan layanan publik berjalan seperti biasa dan terus dinegosiasikan dengan pemerintahan lokal dan regional setempat.

Mayor Jenderal Igor Konashenkov. [foto: dok mil.ru]
Sebelumnya, pada 28 Februari 2022 lalu, militer Rusia menyebut telah mengendalikan wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhskaya. Pembangkit Zaporozhskaya merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan salah satu terbesar di dunia. Namun, klaim Rusia ini dibantah oleh Wali Kota Enerhodar, Dmitri Orlov. Enerhodar merupakan kota tempat pembangkit itu berdiri dan berada di wilayah Tenggara Ukraina.



Masih dari Kantor Berita TASS, Rusia mengumumkan telah menyiapkan 10.500 ton lebih bantuan kemanusiaan ke Ukraina berupa makanan, bahan bangunan dan kebutuhan dasar lainnya.

“Lebih dari 10.500 ton bantuan kemanusiaan telah disiapkan untuk Ukraina dan konvoi pertama sudah menunggu untuk berangkat,” kata Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, dalam konferensi pers yang dilansir dari TASS pada Rabu (2/3/2022).

Disebutkan, wilayah-wilayah Rusia yang mengumpulkan bantuan kemanusiaan dari Rusia, di antaranya dari Belgorod, Bryansk, Voronezh, Kursk dan Rostov. Mizintsev mengatakan, bantuan itu akan mencapai populasi yang membutuhkan. Dia juga menjamin keamanan penduduk sipil yang ingin keluar wilayah Ukraina menuju Rusia atau negara manapun.

Sementara itu, kabar terbaru menyebutkan, Rusia-Ukraina telah sepakat bertemu di meja negosiasi. Mulanya pertemuan direncanakan digelar di Belovezhskaya Pushcha di Belarusia. Namun, rupanya tempat pertemuan belum lagi bisa dipastikan.

Operasi militer Rusia dimulai 24 Februari 2022 seiring perintah Presiden Rusia, Vladimir Putin. Putin beralasan, operasi itu adalah reaksi Rusia atas permintaan bantuan dari para pimpinan di kawasan Donbass, tenggara Ukraina. Kemhan Rusia juga menekankan, pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina dan bukannya penduduk sipil.

Konflik Rusia-Ukraina sebenarnya sudah berjalan cukup lama. Eskalasi meningkat tajam pada Februari 2014 lalu dalam status Crimea dan beberapa bagian wilayah Donbass. Rusia memberikan dukungan militer kepada pimpinan Donbas yang ingin memisahkan diri dari Ukraina. Kekuatan operasi militer Rusia ini disebut-sebut sebagai yang terbesar sejak era Perang Dunia II di Eropa. (*)