MOSCOW | Perang Rusia-Ukraina terus berlanjut. Pasukan Rusia kini disebut telah menguasai dan mengambil alih kota Kherson, Ukraina. Kherson merupakan ibu kota oblast (setingkat provinsi) Kherson, di selatan Ukraina, dan di utara wilayah Crimea, serta mempunyai populasi sekitar 283,649 jiwa. Selain kotanya menjadi salah satu pusat pelabuhan strategis, wilayah provinsi Kherson ini juga menjadi salah satu pusat produksi pertanian, terutama buah-buahan di Ukraina.
Penguasaan kota Kherson itu dinyatakan Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, seperti dikutip dari Kantor Berita Rusia, TASS, pada Rabu (2/3/2022). “Infrastruktur sipil, layanan dan fasilitas publik yang penting, serta transportasi perkotaan beroperasi seperti biasa,” kata Konashenkov.
“Angkatan Bersenjata Rusia telah mengambil kendali penuh atas pusat regional Kherson. Infrastruktur sipil, layanan dan fasilitas publik yang penting, serta transportasi perkotaan beroperasi seperti biasa. Tidak ada kekurangan makanan atau barang penting di kota,” terang Konashenkov.
Menurut Konashenkov, negosiasi terus berlanjut antara komando Rusia dengan pemerintah kota dan regional kawasan tersebut untuk menyelesaikan masalah yang mencakup pemeliharaan dan fungsi fasilitas infrastruktur sosial, memastikan hukum dan ketertiban serta keamanan penduduk.
Sebelumnya, Rusia memang telah dikabarkan sudah mencapai dan mengepung Kherson mulai Ahad (27/2/2022) lalu. Rusia juga telah mendirikan pos-pos pemeriksaan di pinggir kota Kherson pada Selasa (1/3/2022) kemarin.
“Tentara Rusia sedang menyiapkan pos pemeriksaan di pintu masuk Kherson,” kata Wali Kota, Kherson, Igor Kolykhayev di akun Facebook-nya, seperti dilansir TheMoscowTimes pada Selasa (1/3/2022).
Wilayah oblast (provinsi) Kherson juga mencakup kawasan Crimea, yang menjadi sengketa utama Rusia dan Ukraina selama ini.
Media Rusia telah menyebut perang ini sebagai “operasi militer Rusia”. Kantor Berita TASS menulis, dalam pidatonya yang disiarkan di televisi pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengatakan bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para pimpinan Republik Donbass, dia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus untuk melindungi orang-orang “yang telah menderita pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.” Putin menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.
Sedangkan media-media yang selama ini berafiliasi ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa Barat (seperti Prancis, Inggris, Jerman, dan lain-lain), menyebut perang ini sebagai “invasi”. (*)