YOKOHAMA | Pemerintah Jepang mengkarantina sebuah kapal pesiar, Diamond Princess, di lepas pantai pelabuhan Yokohama, Jepang, sejak Selasa (4/2/2020) waktu setempat akibat wabah Coronavirus yang terdapat di kapal itu. Jepang menahan kapal tersebut setelah diketahui seorang penumpang yang terinfeksi melakukan perjalanan ke Tokyo dan kemudian menghabiskan beberapa hari di atas kapal pesiar tersebut.
Jepang kemudian mengkarantina kapal dan seluruh penumpang yang berjumlah 2.666 orang serta 1.045 kru kapal. Total orang yang berada di atas kapal tersebut, 3.711 orang.
Dikabarkan dari CNN pada Rabu (5/2/2020), para pejabat medis dari Kementerian Kesehatan Jepang telah menelusuri seluruh tempat di kapal itu, pergi kamar demi kamar untuk memeriksa suhu dan kondisi kesehatan setiap tamu. Beberapa penumpang telah dilaporkan merasa sakit dan dites. Kementerian Kesehatan Jepang mengungkapkan, dari 31 orang yang telah dites virus, 10 kasus dinyatakan positif virus. Jepang juga masih menunggu hasil lebih dari 100 sampel lainnya.
BACA JUGA:
- Pasien Coronavirus Pertama di Amerika, Dipulihkan dan Dibolehkan Pulang
- Lawan Coronavirus, China Selesai Bangun RS Gunung Dewa Api Hanya 10 Hari
- Singapura Larang Masuk Seluruh Pengunjung dari China
- China vs CoronaVirus, Sebuah Pertempuran di Awal 2020
Pasien yang terinfeksi bermula dari penumpang seorang pria berusia 80 tahun berasal dari Hongkong. Dari pengakuannya, dia pergi ke daratan China selama beberapa jam pada 10 Januari 2020 tetapi tidak mengunjungi fasilitas kesehatan atau pasar makanan laut. Itu membuka kemungkinan kalau pria tua itu tertular virus dari orang lain.
Ditambah 10 kasus di kapal pesiar itu, maka per Rabu (5/2/2020) ini, di Jepang saat ini terdapat 33 kasus positif Coronavirus. Pemerintah Jepang juga dikabarkan sedang berusaha menelusuri tempat dan orang-orang yang ditemui oleh si pasien itu ketika berada di Jepang.
Kapal pesiar Diamond Princess dimiliki perusahaan Carnival Corporation yang bermarkas di Miami dan London. (*)




