TEHERAN | Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Sayyid Abbas Mousavi, mengkritik Presiden Prancis, Emmanuel Macron, karena menggunakan nama palsu untuk Teluk Persia. Mousavi mengingatkan Marcron, bahwa satu-satunya nama untuk teluk di Iran selatan adalah “Teluk Persia”.
“Saya mengingatkan Tuan Macron bahwa teluk yang terletak di selatan Iran hanya memiliki satu nama dan itu adalah Teluk Persia,” tegas Mousavi dalam akun twitnya, seperti dilansir dari kantor berita Iran, Isna pada Senin (20/1/2020).
Mousavi juga menyalahkan kehadiran militer Prancis di perairan tersebut. Dia menulis, “Kehadiran militer Anda (Perancis) di Teluk Persia sama salahnya dengan penamaan Anda. Kedua kesalahan itu besar tapi dapat dikompensasikan.”
Je tiens à rappeler à @EmmanuelMacron que le Golfe se trouvant au sud d’Iran, n’a qu’un seul nom : Le Golfe Persique. Votre présence militaire dans cette zone est autant erronée que sa dénomination à ce titre. Ces deux grandes erreurs sont pourtant corrigeables. https://t.co/Fssmy5eTdA pic.twitter.com/Qh9E9NOeQg
— Seyed Abbas Mousavi (@SAMOUSAVI9) January 18, 2020
BACA JUGA:
- Bombardir Pangkalan Militer Amerika, Iran Mengaku Sudah Kabari Irak
- Ain Al-Asad, Inilah Markas Militer AS di Irak yang Digempur Iran
- Amerika Mundur, Benarkah Tak Ada Korban Akibat Serangan Rudal Iran?
- Amerika Tak Mampu Cegah Rudal Iran, Sebagian Markas Militernya di Irak Hancur
Tanggapan dari Iran ini terjadi dua hari setelah Macron mengatakan dalam sebuah tweetnya bahwa negaranya telah mengerahkan misi Satuan Tugas Jaguar di “Semenanjung Arab dan di Teluk Arab-Persia”.
Dans la péninsule arabique et dans le Golfe arabo-persique, nous avons déployé en un temps record la Task force Jaguar, et par les initiatives avec nos partenaires européens, nous renforçons la sécurité maritime dans cette région si stratégique pour nous.
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) January 16, 2020
Macron mengklaim, pengerahan militer dimaksudkan untuk memperkuat keamanan maritim dalam wilayah tersebut.
Tweet Macron ini sendiri mengundang ejekan dari netizen, baik warga Perancis maupun dari negara lain terutama Iran. Di antara yang menyarankan agar Macron diminta bertanya kepada gurunya mengenai nama Teluk Persia tersebut. (*)