JAKARTA | Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, menyatakan, pelanggaran wilayah Indonesia tidak hanya dilakukan oleh satu negara, melainkan beberapa negara.
“Saya ingin tegaskan lagi di sini, bahwa pelanggaran wilayah tidak hanya terjadi dari satu negara, tapi beberapa negara lain juga melakukan pelanggaran wilayah ke wilayah kita,” tegas Prabowo Subianto usai rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020).
Sayangnya, Prabowo tak merinci negara-negara mana saja yang telah memasuki wilayah Indonesia. “Ya saya cukup sebut beberapa negara,” kata Prabowo.
BACA JUGA:
- Bahas Kerjasama, Menhan Prabowo Subianto Bertemu Menhan Perancis
- Dikunjungi Dubes China, Prabowo: Kita Harus Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah
- Jokowi ke Natuna, Rekaman Peluncuran Rudal DF-26 China Beredar
- Rangking Militer Dunia: China Urutan 3, Indonesia 16
Seperti diketahui, Menhan, Wakil Menhan, dan instansi terkait seperti Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), kepala staf angkatan, kementerian luar negeri (kemenlu), Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan lain-lain mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR hari ini. Di antara topik yang menjadi perhatian utama adalah soal konflik Natuna dan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Rapat ini berlangsung tertutup.
Menurut Prabowo, untuk pertahanan yang kuat, salah satu yang harus dimaksimalkan adalah modernisasi alutsista. Sedang soal kedaulatan, ditegaskannya, adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar. “Supaya kita punya kemampuanlah, kita menegakkan kedaulatan kita,” kata Prabowo.
Dikabarkan, rapat kerja antara pemerintah dan DPR itu menghasilkan enam poin. Namun, karena rapat itu tertutup, DPR menolak memaparkan detail isi dan hasil-hasil rapat. (*)