MADINAH | Selama masa operasional haji 1445 H/2024 M, jamaah haji reguler yang wafat per hari ke-71 Senin 22 Juli 2024 sementara ini berjumlah 461 orang. Sedangkan yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Arab Saudi sebanyak 62 orang, baik di Jeddah, Makkah maupun Madinah. Jumlah jamaah wafat ini telah berkurang jauh daripada data tahun 2023 lalu yaitu sebanyak 773 orang. Demikian informasi yang dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI pada Senin (22/7/2024).
Menurut Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Abdillah, jamaah yang masih sakit akan segera dipulangkan jika sudah mendapat izin dari rumah sakit. “Mereka akan segera dipulangkan setelah dinyatakan sehat dan mendapat izin dari rumah sakit setempat,” terang Abdillah usai pelepasan jamaah haji kloter terakhir Indonesia dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, Arab Saudi, pada Senin (22/7/2024).
Data dari Daker Madinah ini menandakan ada penambahan dua orang wafat dari data yang disajikan dalam Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) ketika dilihat redaksi pada Senin (22/7/2024) atau hari operasional ke-71 per pukul 11.55 WIB yang masih 459 jamaah.
Hingga Senin 22 Juli 2024 ini, Daker Bandara telah melayani kepulangan 212.719 jemaah dan 2.745 petugas kloter yang seluruhnya terbagi dalam 553 kloter. Kepulangan jamaah Indonesia kloter terakhir adalah KJT-30 yang menuju Bandara Kertajati, Jawa Barat.
Seperti diketahui, kuota haji Indonesia tahun 2024 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 241.000 orang. Mulanya, Indonesia mendapat 221.000 kuota per 30 Juni 2023 lalu, terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Arab Saudi pada Oktober 2023, Indonesia mendapat tambahan kuota spesial sebesar 20.000 jemaah.
Informasi dari kemenag juga menyebutkan, untuk tahun ini ada 293 jemaah haji lanjut usia terfasilitasi safari wukuf ramah lansia non-mandiri dan disabilitas, 425 bus sholawat dengan 22 cadangan standby 24 jam, serta pelayanan optimal dari 170 hotel di Makkah dan 117 hotel di Madinah bagi jamaah Indonesia.
Sementara itu, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah juga melakukan sejumlah inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi jemaah haji. Salah satu inovasi utama adalah pengaktifan pos satelit di 11 sektor. Sebanyak 158 pos satelit, yang didirikan di 11 sektor, menjadi solusi untuk mendekatkan pelayanan kesehatan ke jemaah haji. Dengan adanya pos satelit, jamaah haji semakin mudah mengakses fasilitas kesehatan di sektor. Konsep pos satelit adalah layanan rawat jalan dan rujukan ke KKHI maupun RSAS tanpa memandang kloter jemaah. Selain pos satelit, KKHI Makkah juga mengadakan poliklinik risti (risiko tinggi) spesialis ke sektor.
Untuk rumah sakit rujukan, KKHI Makkah juga telah berkerjasama dengan 14 rumah sakit di antaranya Saudi National Hospital, Makkah. (*)