MEDAN | Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut), Prof Hasyimsyah Nasution menegaskan pentingnya menjaga moral.
Hal itu ditegaskan Prof Hasyimsyah pada acara Milad Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Auditorium Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Jl Kapt Mukhtar Basri Medan pada Kamis (16/3/2023).
Dalam acara tersebut, Prof Hasyimsyah terkesan dengan tema milad IMM yaitu “Bergerak Bersama Membangun Peradaban”. Menurut dia, bergerak bersama itu adalah perwujudan dari moral. Hanya orang bermoral yang bisa dan mau bergerak bersama.
“Peradaban itu intinya ilmu. Ilmu itu kecenderungannya membikin orang sombong. Pantaslah surat Al-Mujadilah yang dibaca oleh Qari tadi, (ilmu itu) bisa mengangkat derajat tapi harus punya iman. Penekanannya adalah bagian akhir ayat tadi, wallahi bima ta’maluna khobir, dan Allah akan memberi tahu apa yang kamu kerjakan. Ilmu apakah akan memberi manfaat, kepada orang atau diri sendiri, sangat tergantung pada moralnya,” kata dia.
Ditegaskannya, manfaat orang sangat ditentukan dengan moralnya. Dia menyadari masa dirinya ber-IMM dulu dan sekarang suasananya berbeda. “Sekarang, banyak sekali yang mendorong dan menarik sehingga moral ini bisa menjadi tidak konstan sifatnya. Lima tahun lalu kita ketemu orang ini baik, tapi ketemu lagi yang terakhir orang ini sudah bertolak belakang. (Itu) Karena tarikan dan dorongan yang luar biasa di sekitarnya,” tegas Prof Hasyimsyah.
Moral itu adalah perilaku, perbuatan. “Dan perbuatan itu, bukan bentuk perbuatannya yang paling utama, (melainkan) adalah kesadaran ketika orang itu berbuat. Dan kesadaran itu dibangun oleh pikiran dan emosi seseorang, terutama agamanya,” terang Prof Hasyimsyah.
Dia meminta anak-anak IMM perlu menampakkan lebih serius lagi dalam persoalan moral. “Beribadah itu adalah ekspresi dari suatu keimanan dan itu nanti buahnya akan memberi manfaat sebagai bahagian dari moral,” pinta Prof Hasyimsyah.
Lebih lanjut ditegaskannya, IMM sebagai bagian dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) harus mencintai ilmu dan memiliki moralitas yang tinggi. Karena bila tidak, tambah dia, apa yang diharapkan kepada AMM sebagai Pelopor, Pelangsung dan Penyempurna sulit terwujud.
“Muhammadiyah ini menjadi berat memimpinnya, saya rasakan, karena mottonya yang harus berkemajuan itu. Harus berkemajuan itu tidak bisa kita sendiri, harus terus-menerus minta bantu kepada Allah SWT, memiliki jaringan dan membangun kolaborasi dengan semua pihak, membangun kesatuan. Kalian adalah harapan untuk membawa Muhammadiyah ke depan yang lebih kuat lagi. Selamat bermilad ke-59,” pungkasnya. (*)
Laporan: Dhabit Siregar