Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti, Ketum-Sekum PP Muhammadiyah 2022-2027

Kolektif kolegial, ke-13 PP Muhammadiyah punya hak dan kedudukan yang sama.
Prof Haedar Nashir dan Prof Abdul Mu'ti ditunjuk sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Ahad, 20 November 2022. [foto: tim media muktamar]

SURAKARTA | Ke-13 Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027 telah terpilih dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, Jawa Tengah pada Sabtu (19/11/2022) malam dan disahkan pada Ahad (20/11/2022) kemarin. Ke-13 pimpinan itu kemudian menunjuk Prof Haedar Nashir dan Prof Abdul Mu’ti sebagai Ketua Umum dan Sekretaris dalam sidang pleno yang dilakukan setelahnya.

Seperti diketahui, kepemimpinan di Muhammadiyah dilaksanakan secara kolektif kolegial. Ke-13 PP Muhammadiyah pada dasarnya memiliki hak dan kedudukan yang sama.

“Kami tadi telah bersidang santai tapi serius dari hati ke hati mengenai masa depan Muhammadiyah sebagaimana telah menjadi pembahasan dalam sidang. Kami yang 13 ini mengemban amanah ini kolektif kolegial dan tersistem sebagaimana karakter kepemimpinan Muhammadiyah. Saya selaku ketua umum sebagai ketua umum hanya sejengkal didepankan seinchi ditinggikan. Tetapi prinsip kepemimpinan adalah kepemimpinan kolektif kolegial,” terang Haedar Nashir di lokasi Muktamar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (20/11/2022).




Haedar menyatakan, PP Muhammadiyah diberi amanat menjalankan program Muktamar Muhammadiyah yang arahnya pada proses transformasi dinamis di masa depan baik program umum maupun bidang yang arahnya Muhammadiyah unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Kedua, PP Muhammadiyah mengemban tugas menyosialisasikan serta menjadikan pandangan Islam Berkemajuan dalam risalah Islam berkemajuan untuk terus didialogkan dengan berbagai kalangan di dalam dan luar negeri. “Islam yang membangun optimisme tetapi juga Islam yang menghadirkan kemajuan hidup seluruh masyarakat bangsa dan negara dan kemanusiaan global,” kata Haedar.

Ketiga, PP Muhammadiyah memiliki mandat untuk terus mendiskusikan berbagai pihak mengenai isu-isu strategis keumatan kebangsaan dan kemanusian universal sesuai porsi dan bidangnya sehingga hasil muktmar ini juga terus kita jadikan masukan masukan penting bagi berbagai pihak baik pemerintah DPR, lembaga-lembaga, TNI Polri dan komponen bangsa lain bahkan dunia internasional.

Terakhir kepemimpinan PP Muhammadiyah merupakan satu mata rantai terstruktur dengan pimpinan wilayah, daerah, cabang rantai hingga pimpinan cabang istimewa di luar negeri.

“Maka kepemimpinan kami ke depan harus mampu mendinamisasi seluruh gerakan kepemimpinan secara nasional yang Insya allah setelah Muktamar ini akan diikuti musyawarah wilayah, daerah, cabang dan ranting yang ini kita jadwal sedemikian rupa sehingga dalam 3 bulan kedepan semua persmusyawaratan sudah selesai,” kata Haedar Nashir.

Dengan begitu, menurut Haedar dapat memberi peluang bagi PP Muhammadiyah bersama-sama secara nasional menjalankan program yang telah diputuskan di Muktamar.

Berikut hasil suara pemilihan di Muktamar Muhammadiyah dari urutan 1-13:

1. Haedar Nashir 2.203
2. Abdul Mu’ti 2.159
3. Anwar Abbas 1.820
4. Busyro Muqoddas 1.778
5. Hilman Latief 1.675
6. Muhadjir Effendy 1.598
7. Syamsul Anwar 1.494
8. Agung Danarto 1.489
9. Saad Ibrahim 1.333
10. Syafiq A Mughni 1.152
11. Dadang Kahmad 1.119
12. Ahmad Dahlan Rais 1.080
13. Irwan Akib 1.001 (*)


Laporan: Dhabit B. Siregar

Cari di INDHIE