JAKARTA | Pemerintah Indonesia menyatakan hingga akhir Jumat 13 Maret 2020, sebanyak 69 orang di Indonesia terjangkit Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) positif.
Demikian diumumkan Juru Bicara (Jubir) Penanganan Wabah Virus Korona (Covid-19), Achmad Yurianto di Kantor Kepresidenan, pada Jumat (13/3/2020), dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet (Setkab).
Menurut Achmad Yurianto yang juga Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini, data yang diberikan itu adalah hasil tracing yang dilaksanakan dari 2 hari yang lalu.
“Ini menggambarkan bahwa memang kita harus melaksanakan tracing. Pemerintah sudah memutuskan mulai hari Senin (16 Maret 2020) besok pemeriksaan laboratorium sudah bisa dilaksanakan bukan hanya di Balitbangkes tetapi juga bisa dilaksanakan di BBTKL, di Universitas Airlangga, di lembaga Eijkman, dan di beberapa tempat lagi yang saat ini sedang dilaksanakan on the job training,” kata Achmad Yurianto.
Yurianto juga menambahkan test kit sudah diterima sebanyak 10.000 alat uji lebih.
Secara lengkap, berikut data yang disampaikan Jubir Covid-19, yaitu:
- Kasus Pasien nomor 35: perempuan, 57 tahun, masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan menggunakan ventilator, namun belum dilakukan pemeriksaan COVID-nya, kemudian perburukan menjadi cepat, hari itu juga meninggal. Hasil dari spesimennya ternyata positif dan sudah diserahkan ke dinas kesehatan wilayah untuk dilakukan tracing.
- Kasus Pasien nomor 36: Hal yang sama juga terjadi pasien 36: perempuan, 37 tahun, masuk ke rumah sakit, dua-duanya di RSPI, masuk ke rumah sakit dengan menggunakan ventilator, mengalami perburukan dengan cepat, kemudian meninggal, setelah dilakukan pemeriksaan spesimen ternyata positif. Dinas kesehatan sudah diberi tahu hasil ini dan langsung melaksanakan tracing dan masih akan menunggu hasil contact tracing dari 2 pasien, nomor 35 dan nomor 36.
- Kasus Pasien nomor 37: laki-laki, 43 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 38: perempuan, 80 tahun, kondisi sakit sedang-berat, stabil, tidak menggunakan ventilator.
- Kasus Pasien nomor 39: laki-laki, 54 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 40: perempuan, 46 tahun, kondisi nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 41: laki-laki, umur 40 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 42: laki-laki, 66 tahun, kondisi sakit ringan- sedang.
- Kasus Pasien nomor 43: laki-laki, 34 tahun, kondisi sakit ringan-sedang
- Kasus Pasien nomor 44: laki-laki, 57 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 45: perempuan, 29 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 46: laki-laki, 30 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 47: laki-laki, 61 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 48: laki-laki, 35 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 49: laki-laki, 3 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 50: laki-laki, 59 tahun, mengalami perburukan cepat dari kemarin dan kemudian meninggal, positif Covid. Contact tracing sudah dan sedang dilakukan oleh dinas kesehatan setempat.
- Kasus Pasien nomor 51: laki-laki, 60 tahun, nampak sakit sedang.
- Kasus Pasien nomor 52: perempuan, 59 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 53: perempuan, 24 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 54: laki-laki, 2 tahun, nampak sakit sedang.
- Kasus Pasien nomor 55: perempuan, 26 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 56: laki-laki, 58 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 57: perempuan, 27 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 58: laki-laki, 51 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 59: laki-laki, 63 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 60: perempuan, 25 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 61: perempuan, 58 tahun, nampak sakit sedang.
- Kasus Pasien nomor 62: laki-laki, 51 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 63: laki-laki, 34 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 64: perempuan, 49 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 65: laki-laki, 48 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 66: laki-laki, 73 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 67: perempuan, 25 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 68: perempuan, 38 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
- Kasus Pasien nomor 69: perempuan, 80 tahun, nampak sakit sedang.
Dalam mengantisipasi ini semuanya, menurut Yuri, contact tracing menjadi hal yang paling penting untuk dilakukan agar dengan cepat bisa mengidentifikasi, menemukan, dan melakukan isolasi kasus positif agar tidak menjadi sumber penyebaran di lingkungan masyarakat.
“Pasien-pasien yang tadi saya sampaikan adalah bagian dari tracing. Kalau ada yang saya katakan umur 3 tahun, umur 2 tahun, itu adalah memang dia bagian dari tracing, orang tuanya yang sakit, anaknya yang kena, dan seterusnya,” ujarnya. (*)
5 thoughts on “COVID-19: Sampai Jumat 13 Maret, di Indonesia 69 Kasus Positif”