MEDAN | Pekerjaan rumah bagi Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Sumut Edy Rahmayadi tampaknya harus bertambah. Data dari Berita Resmi Statistik yang diterbitkan oleh BPS Sumut pada Senin (1/7/2019) memerlihatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumut melalui 4 pintu masuk pada Mei 2019 hanya mencapai 16.250 kunjungan. Angka ini mengalami penurunan 26,26% dibanding yang datang pada April 2019 yang mencapai 22.037 kunjungan.
Minimnya kunjungan ini kontras dengan kebijakan nasional yang menjadikan Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata nasional. Kemudian, pembangunan infrastruktur bandara. Ternyata, hal-hal itu belum juga mampu mendongkrak kedatangan turis asing ke Sumut.
Meski menurun, namun bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Mei 2018, jumlah wisman yang berkunjung di Sumatera Utara mengalami kenaikan 9,29% yang hanya 14.869 kunjungan.
Wisatawan asal Malaysia mendominasi di bulan ini dengan 47,40% (7.702 wisman) dari total wisman. Lalu wisman dari Singapura 6,23%), China 3,58%, Australia 2,73%, Amerika Serikat 2,21%, India 2,11%, Jerman 2,01%, Inggris 1,69%, Perancis 1,43%, dan Belanda 1,33%. Sisanya dari negara di luar itu.
Sementara itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatera Utara pada Mei 2019 juga turun 9,38 poin (40,45%) dibanding April 2019 yang mencapai rata-rata 49,83%.
Jumlah wisman ke Sumut ini sangat jauh dibandingkan wisman yang berkunjung ke Bali pada Mei 2019. Data BPS Provinsi Bali per Mei 2019 menunjukkan, kedatangan wisman ke Bali per Mei 2019 tercatat mencapai 485.795 kunjungan. Ini naik 1,82% dibandingkan dengan catatan April 2019.
Menurut kebangsaan, wisman yang tercatat paling banyak datang ke Bali pada Mei 2019 yaitu wisman Australia (20,30%), Tiongkok (19,24%), India (7,95%), Amerika Serikat (5,11%), dan Inggris (4,79%). (*)
