Syukuri HUT RI ke-78, Rafdinal: Alhamdulillah, Tetapi Ada Catatan… – indhie.com

Syukuri HUT RI ke-78, Rafdinal: Alhamdulillah, Tetapi Ada Catatan…

Rafdinal SSos MAP

MEDAN | Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-78 mestilah disyukuri. Kemerdekaan yang bermakna kebebasan dari penjajahan harus bisa jadikan sebagai tonggak dari kebangkitan dan kemajuan bangsa Indonesia menuju bangsa yang sejahtera. Namun, ada sejumlah catatan.

“Alhamdulillah saat ini kita bangsa Indonesia dapat merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-78,” kata Rafdinal, Calon DPD RI 2024-2029 di Medan pada Kamis (17/8/2023).

Namun menurut Rafdinal, kemerdekaan bukan hanya bebas dari penjajahan secara fisik dari kolonial penjajah, melainkan juga bebas dari penjajahan yang bersifat ekonomi, sosial, politik bahkan budaya.

“Merdeka sebagai bangsa, berarti kita bisa mengelola segala potensi sumberdaya bangsa ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa ini, sebagaimana apa yang menjadi tujuan dan cita cita dari kemerdekaan yang telah di perjuangkan oleh para pahlawan, ulama tokoh pendiri bangsa ini tahun 1945,” tegas Rafdinal, aktivis Islam sekaligus aktivis Reformasi 1998 ini.



Rafdinal kemudian melontarkan pertanyaan kritis. “Pertanyaan serius dan besar buat kita saat ini adalah apakah kemerdekaan bangsa Indonesia yang sudah 78 tahun ini, sudah betul-betul mengarah kepada tujuan dari kemerdekaan yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945?” tanya Rafdinal, “Yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”

Rafdinal menegaskan masyarakat Indonesia mesti melanjutkan perjuangan para pahlawan itu. “Jangan sampai justru sekarang kita termasuk orang yang menghianati kemerdekaan dan perjuangan para pahlawan yang telah mendahului kita,” kata putra Minangkabau yang dikenal luas aktif membela kepentingan umat Islam di Indonesia dan Sumut pada khususnya ini.

Menurut Rafdinal, nikmat kemerdekaan mestilah disyukuri. “Mensyukuri nikmat kemerdekaan adalah dengan menjadikan negara ini menjadi negara yang Baldatun Thaybatun wa rabbun ghafuur,” tutur Rafdinal, dosen Politik Islam di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ini. (*)


Laporan: Dhabit Siregar