MEDAN | Pengurus DPW Al-Ittihadiyah Sumatera Utara (Sumut) Periode 2022-2027 dilantik di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Medan, Selasa (16/5/2023).
Pelantikan yang dilakukan Ketua Umum DPP Al-Ittihadiyah Nuruzzaman itu dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah (Ijeck). Tampak juga Sekjen DPP Al-Ittihadiyah Mangesti Waluyo Sedjati, Ketua Dewan Syuro Al-Ittihadiyah Sumut Buya Amiruddin, Wakil Bupati Batu Bara Oky Iqbal Frima, dan tamu undangan lain.
Ketum Al-Ittihadiyah Nuruzzaman mengatakan, pengurus DPW Al-Ittihadiyah Sumut di bawah kepemimpinan Muhammad Hasbi Ashshiddiqi diharap bisa langsung bergerak. “Kita tunggu action yang luar biasa dari pengurus. Berikan yang terbaik untuk negara ini pascanew normal,” kata Nuruzzaman.
Nuruzzaman menyampaikan ada tiga pilar utama yang menjadi landasan Al-Ittihadiyah dalam upaya membangun kekuatan umat, di antaranya dakwah sosial, kaderisasi dan pendidikan, dan ekonomi. “Tiga pilar ini sebagai tawaran konsep kepada pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu, Wagubsu Ijeck meminta seluruh kader Al-Ittihadiyah bisa meneruskan semangat para pendiri organisasi Islam yang berdiri di Medan pada tahun 1935 ini.
“Al-Ittihadiyah dan organisasi Islam lainnya, kita tahu memang lahir dari para pendiri dengan cita-cita adalah bagaimana menyatukan umat melalui pendidikan, dakwah dan sosial. Mendakwahkan ajaran Islam ke daerah-daerah bahkan saat negara kita belum merdeka, banyak keterbatasannya,” kata Ijeck.
Semangat pendiri ini, kata Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah harus dilanjutkan. “Orang tua kita saat mendirikan ormas Islam ini tidak memikirkan dirinya. Apalagi saat itu tak seperti sekarang ini semua serba mudah. Tapi dengan semangat dan tekad yang sangat kuat Al-Ittihadiyah bisa bertahan dan terus eksis hingga hari ini,” ucap Ijeck.
Selain itu, Ijeck juga berharap DPW Al-Ittihadiyah bisa terus berkontribusi membantu pemerintah dalam meningkatan pemahaman beragama umat Islam. “Perlu juga Al-Ittihadiyah membuat program dakwah tidak hanya di kota-kota tapi juga di desa-desa,” ujar Ijeck. (*)
