MEDAN | Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol (OPT) PT Hutama Karya, Dwi Aryono Bayuaji, menyampaikan penyesuaian tarif Tol Medan-Binjai kepada Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah (Ijeck), di Kantor Gubernur Sumut, Medan, pada Senin (15/5/2023).
Dalam situs resmi PT Hutama Karya, kenaikan ditulis akan dimulai Kamis 18 Mei 2023 mendatang. Namun, dalam beberapa media ditulis pada Jumat 19 Mei 2023. Penyesuaian tarif Tol Medan-Binjai ini berbasis Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 456/KPTS/M/2023 tentang Penetapan Besaran tarif Tol Medan-Binjai pada 18 April 2023.
“Kita seharusnya dua tahun sekali sudah naik tarif, ini sudah 6 tahun artinya sudah 3 kali naik tarif tidak kita lakukan dan baru kali ini kita lakukan. Keputusan tarif ini sudah terbit sejak 18 April dan kami sudah melakukan sosialisasi di media nasional dan juga lokal,” kata Dwi usai bertemu Ijeck seperti dilansir dari laman resmi pemprovsu.
Dwi mengatakan, pandemi Covid-19 dan kenaikan harga BBM hingga 30% pada seluruh sektor industri menjadi faktor penundaan penyesuaian. Seharusnya, penyesuaian sudah dilakukan sejak 2019 lalu.
Menurut Dwi, meski tarif Medan-Binjai naik, di ruas jalan Marelan sampai Tanjung Mulia masih gratis. “Ruas jalan Marelan sampai dengan Tanjung Mulia sampai dengan saat ini atau mulai dibuka Marelan sampai Tanjung Mulia sejak tahun 2021 masih tanpa tarif, betul-betul free. Jadi sebetulnya kalau dihitung-hitung bukan 100% karena masih ada ruas jalan yang gratis,” katanya.
Kenaikan tarif Tol Medan-Binjai yaitu golongan I paling tinggi naik Rp13.500 untuk ruas Tanjung Mulia-Binjai dan sebaliknya; Golongan I semula Rp 13.000 menjadi Rp 26.500; Golongan II dan III semula Rp 19.500 menjadi Rp 40.000; Golongan IV dan V semula Rp 26.000 menjadi Rp 53.500.
Sementara itu Ijeck mengharap PT Hutama Karya untuk mensosialisasikan penyesuaian tarif ini kepada masyarakat. “Tolong nanti disampaikan ke media dengan jelas, apa alasan kenaikan tarifnya dan berapa tarif barunya agar masyarakat tidak bingung,” kata Ijeck.
Ijeck juga mengharap agar kenaikan tarif ini dibarengi peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol. “Fasilitas masjid, toilet hingga parkir yang ada di pintu gerbang tol Binjai kalau bisa ditingkatkan,” ujar Ijeck.
Ijeck juga berharap ada penambahan gerbang tol di Marelan dari Medan, karena sampai saat ini hanya bisa untuk keluar masuk ke Binjai. “Gerbang tol di Marelan kalau bisa ditambah agar bisa keluar masuk dari Medan melihat volume kendaraan di Marelan cukup tinggi dan adanya potensi perluasan Kota Medan mendatang,” kata Ijeck. (*)
Laporan: Hendra