Di Makkah, Jamaah Umrah Labuhanbatu Dijamu Warga Saudi Keturunan Putra Rantauprapat

Rombongan jamaah umrah Labuhanbatu dijamu di kediaman Muhammad Hasibuan Bin Abdul Choni Rasul Hasibuan, warga Arab Saudi yang merupakan keturunan putra asli Rantauprapat, pada Ahad (16/2/2020). [Foto: situs Pemkab Labuhanbatu]

MAKKAH | Adalah Muhammad Hasibuan Bin Abdul Choni Rasul Hasibuan, seorang warga negara Arab Saudi keturunan putra asli Rantauprapat, Labuhanbatu, yang tinggal di sekitar wilayah Makkah, Arab Saudi. Tak melupakan asal daerah keturunan orang tuanya, Muhammad Hasibuan pun menjamu jamaah umrah asal Labuhanbatu di kediamannya di Makkah.

Hal ini terungkap dari berita yang diposting situs resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu, yang dikutip pada Selasa (18/2/2020).

Dalam berita itu ditulis, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Labuhanbatu, Ahmad Muflih SH MM, yang sedang melaksanakan ibadah umrah bersama istri dan jemaah umrah yang diberangkatkan Pemkab Labuhanbatu, diundang dan dijamu oleh Muhammad Hasibuan di kediamannya di sekitar wilayah Mekkah, Ahad (16/2/2020) pukul 19.00 waktu Saudi Arabia. Jamuan itu juga dihadiri Kepala Staf Ahli Pemkab Labuhanbatu, Ir Esty Pancaningdiah MSi dan Sekretaris KPU Labuhanbatu, Khairuddin.

Selain Muhammad, adik kandungnya yang bernama Abu Bakar Bin Abdul Choni Rasul Hasibuan yang tinggal di Kota Jeddah, juga sengaja datang untuk turut menyambut para jamaah.

Muhammad mengatakan, almarhum ayahnya, Abdul Choni Rasul Hasibuan, merupakan putra asli Labuhanbatu yang hijrah ke Saudi Arabia sebelum zaman penjajahan Jepang untuk menuntut ilmu. “Dahulu, setelah tamat mengaji di Basilam, Langkat, almarhum ayah saya merasa belum puas dengan ilmu yang didapatnya. Lalu, almarhum pun hijrah ke sini untuk menuntut ilmu. Hijrahnya sebelum zaman penjajahan Jepang,” cerita Muhammad Hasibuan.

Menurut Muhammad, karena almarhum ayahnya telah menjadi warga negara Arab Saudi, maka dia dan adiknya Abu Bakar juga menjadi warga negara Arab Saudi. Dia dan adiknya lahir, besar, sekolah dan bekerja di sana. “Saya besar di sini, sekolah di sini, mengaji di sini. Nasib baik bisa hidup di sini,” katanya.



Muhammad mengaku masih banyak keluarga dan sanak famili di Rantauprapat. Di antara sanak famili terdekat adalah Sekda Ahmad Muflih. Ternyata, almarhum Abdul Choni Rasul Hasibuan masih bersaudara kandung dengan almarhum ayah dari ibunda Muflih. “Saya pernah beberapa kali pulang ke Rantauprapat. Famili semua di Rantauprapat. Termasuk Muflih. Almarhum ayah saya dengan almarhum ayah ibundanya bersaudara kandung,” ujar Muhammad Hasibuan sembari mendoakan para jamaah agar mabrur dan dosanya dihapus oleh Allah SWT.


BACA JUGA:


Sementara itu, Sekda Ahmad Muflih mengatakan, dirinya merupakan keponakan dari Muhammad. Dia memanggil Muhammad dengan sebutan Ammi atau Tulang. Muflih menerangkan, Muhammad merupakan pensiunan pegawai negeri Arab Saudi dan pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Kantor Wilayah Dinas Pendidikan Kota Mekkah.

Muflih menambahkan, meski telah menjadi warga negara Saudi Arabia, Muhammad tidak pernah lupa dengan kampung halamannya Rantauprapat, Labuhanbatu. Setiap jamaah haji atau umrah selalu disambut dan dijamu di kediamannya. Hal itu merupakan pesan dari almarhum ayahnya Abdul Choni Rasul Hasibuan.

“Beliau tidak pernah lupa dengan kampung halamannya Labuhanbatu. Setiap rombongan jamaah haji atau umrah dari Labuhanbatu selalu diundang dan dijamu di rumahnya dengan senang hati. Ini merupakan pesan dari almarhum ayahandanya yang merupakan atok saya. Beliau selalu bilang, setiap ada jamaah yang datang ke rumahnya maka seperti bertambah nyawa atau semangatnya,” ujar Muflih.

Muflih juga menjelaskan, jamaah umrah yang datang ke kediamannya itu merupakan rombongan jamaah umrah yang diberangkatkan oleh Pemkab Labuhanbatu yang dipimpin oleh Ustadz Khairul Dalimunthe SAg. Rombongan itu terdiri dari para Qori, Qoriah, vocalis nasyid terbaik Labuhanbatu, nazir masjid dan jurnalis. “Bapak Bupati H Andi Suhaimi Dalimunthe memang berjanji akan memberangkatkan mereka ke tanah suci ini,” terang Muflih.

Rombongan pun shalat Maghrib berjamaah diimami Muhammad Hasibuan. Kemudian, dibacakan ayat-ayat suci AlQuran oleh para qori dan qoriah. Mereka di antaranya Putra Aulya Akbar (juara 1 tilawah Qur’an remaja putra Labuhanbatu), Abdul Qodir Djaelani (juara 1 tilawah Qur’an anak-anak putra Labuhanbatu), Nanda Al Hazmi Hasibuan (juara Tahfidz Quran 10 Juz tingkat Provinsi Sumut), Habib Arramadhani (juara 1 tilawah anak-anak Desa Pematang Seleng), Raja Abdillah dan Rohana Tunnida Nasution (juara 1 vocalis terbaik putra/putri Kabupaten Labuhanbatu) serta Rijal Bakri (juara harapan III tingkat nasional pidato bahasa arab). (*)

Cari di INDHIE

Be the first to comment

Leave a Reply