Ada Mayat di Kualanamu, Abyadi Siregar: Pengelola Bandara Harus Dievaluasi

Sudah tiga hari mayat itu berada di bawah lift KNIA.
Bandara Kualanamu Internasional, Sumatera Utara. [foto: net]

MEDAN | Kasus penemuan mayat di kolong lift Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) benar-benar mengejutkan publik.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara (Sumut), menegaskan, perlu dilakukan evaluasi terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu. Terutama di jajaran PT Angkasa Pura Aviasi (APA) sendiri.

“Saya benar benar kaget luar biasa setelah membaca ada mayat ditemukan di bawah lift bandara KNIA Medan. Apalagi, sesuai kamera CCTV, mayat tersebut sudah tiga hari di bawah lift, setelah sebelumnya diduga terjatuh. Kenapa saya kaget? Karena kita tahu bahwa KNIA, adalah sebuah bandara berkelas internasional,” tegas Abyadi di Medan pada Jumat (28/4/2023).

Seperti diketahui, KNIA dikelola secara kemitraan strategis dengan skema Built Operate Trasfer (BOT) antara PT Angkasa Pura (AP) II dan GMR Airports Consortium, yang merupakan perusahaan asal India. Untuk pengelolaan bandara itu, dibentuk PT Angkasa Pura Aviasi (APA) yang merupakan perusahaan patungan dengan porsi 51% saham PT AP-II. Sedang saham GMR Airports sebesar 49%.

Dengan manajemen pengelolaan sekarang, KNIA ditargetkan menyaingi Changi Airport Singapura dan KLIA Malaysia sebagai hub regional. Kualanamu diharapkan, tidak hanya menjadi domestic airport, tetapi menjadi hub internasional.



Tapi, menurut Abyadi, dengan peristiwa penemuan mayat ini, rasanya memunculkan keraguan publik terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu. “Jujur saja, saya jadi ragu dengan profesionalisme pengelolaan Bandara KNIA ini, ” tegas Abyadi Siregar.

Apalagi, lanjut Abyadi, dengan manajemen pengelolaan KNIA sekarang yang melibatkan investor asing, sistem pengamanan Bandara itu seharusnya lebih baik.

Ditegaskannya, Aviation Security (AVSEC) yang bertanggungjawab menjaga lingkungan keamanan bandara dan juga para penumpang pesawat, termasuk masyarakat pengunjung atau pengantar, seharusnya lebih profesional dengan manajemen baru pengelolaan Bandara KNIA sekarang.

“Perlu dilakukan evaluasi terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu,” tandas Abyadi.

Sebelumnya, polisi mengungkap identitas jasad yang ditemui di bawah lantai dasar lift KNIA bernama Aisyah Sinta Dewi Hasibuan (43) warga Sunggal, Medan. Pada Kamis (27/4/2023) kemarin, masyarakat melaporkan bau menyengat di sekitar lift. Ketika diperiksa, ditemukan jenazah seorang wanita. Diperkirakan, mayat korban itu terjatuh pada Senin (24/4/2023) saat mengantar kerabatnya ke bandara. (*)


Laporan: Adek Siahaan

Cari di INDHIE