STABAT | Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) seksi 1 Binjai-Stabat di Gerbang Tol Stabat, Langkat, Sumut, pada Jum’at (4/4/2022). Tol Binjai-Stabat sepanjang 11,8 km merupakan seksi 1 dari JTTS Binjai-Langsa sepanjang 131 km yang menghubungkan provinsi Sumut dan Aceh.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi 1 Binjai-Stabat pada pagi hari ini saya resmikan,” kata Jokowi dalam peresmian di Gerbang Tol Stabat-Binjai, Langkat, seperti dilansir dari laman resmi Sekretaria Kabinet pada Jumat (4/4/2022).
Peresmian juga dihadiri Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahyamadi; Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basoeki Hadimoeljono; Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno; Plt Bupati Langkat, Syah Afandin, Wali Kota Binjai, Amir Hamzah, dan pejabat lainnya.
Dalam pidato peresmian jalan tol itu, Jokowi bersyukur jalan tol itu telah siap dimanfaatkan. “Alhamdulillah hari ini ruas Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi 1 Binjai-Stabat sepanjang 11,8 km, telah siap dimanfaatkan untuk mendukung kelancaran konektivitas. Ruas jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Binjai-Langsa sepanjang 131 km. Dan jika sudah rampung seluruhnya, jalan tol ini akan menghubungkan Provinsi Sumatra Utara dengan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, juga menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra yang akan menyambung dari Lampung sampai ke Aceh,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, jalan nasional yang terkoneksi dan tersambung antarprovinsi akan menghubungkan sentra-sentra produksi, daerah-daerah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan membuka peluang usaha baru, terutama yang berada di sekitar jalan tol.
“Tadi pagi, baru saja saya melihat sentra produksi jeruk di Kabupaten Karo. Kalau jalan tol ini dihubungkan dengan sentra-sentra produksi seperti itu, dihubungkan dengan kawasan pariwisata, dihubungkan dengan kawasan pertanian, dihubungkan dengan kawasan perkebunan, dan jalannya semulus ini, struktur biaya dalam harga di komoditas itu, seperti contoh tadi jeruk, jalan desanya kita perbaiki untuk menuju jalan utama ke sini, harga jeruknya akan menjadi sangat kompetitif. Saya berani menjamin tidak akan kalah harganya dibandingkan dengan harga-harga impor,” kata Jokowi lagi.
Menurut dia, produk Indonesia sering kalah dengan barang impor karena harga yang terlalu tinggi. Harga yang terlalu tinggi itu disebabkan oleh biaya logistik yang mahal, biaya transportasi yang mahal. “Dan tadi kelihatan, waktu kita lihat jeruk, begitu jalannya diperbaiki, ongkos logistik/biaya transportasi turun berapa persen, Pak? Tujuh puluh lima persen. Arahnya semuanya ke sana,” tambah Jokowi.
Ditambahkan, selain kecepatan dalam konektivitas antarkabupaten dan antarprovinsi, jalan ini juga akan mempermudah akses ke berbagai destinasi wisata yang ada di Sumut. Misalnya kawasan wisata Bukit Lawang di Bahorok, Tangkahan, kawasan wisata rohani Tuan Guru di Tanjung Pura Langkat.
“Saya yakin dengan kemajuan infrastruktur ini, kita akan bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada di daerah, baik tadi saya sampaikan pertanian, wisata, perkebunan, perikanan dan lain-lainnya. Saya titip agar infrastruktur yang baik ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong usaha-usaha baru, meningkatkan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Jokowi.
- seksi 1 (Binjai–Stabat) 11,8 km
- seksi 2 (Stabat–Tanjung Pura) 26,2 km
- seksi 3 (Tanjung Pura–P. Brandan) 19, km
- seksi 4 (Pangkalan Brandan-Kuala Simpang) 45 km
- seksi 5 (Kuala Simpang-Langsa) 29 km
Ruas tol ini nantinya akan dilengkapi oleh 5 buah Interchange (IC) atau Simpang Susun. PT Hutama Karya (Persero) telah melakukan Uji Laik Fungsi (ULF) pada 14–15 Januari 2022 lalu bersama Badan Pengatur Jalan Tol, Bina Marga, Korlantas, BBPJN Sumut, dan instansi lainnya. Adapun Sertifikat Laik Operasi (SLO) telah diterima Hutama Karya pada 28 Januari 2022 lalu. (*)
