YOGYAKARTA | Pimpinan Pusat Muhammadiyah merencanakan peluncuran resmi Museum Muhammadiyah yang terletak di kompleks Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kampus 4 Ring Road Selatan, Yogyakarta, pada Senin (14/111/2022) pukul 09.30 WIB. Demikian info yang diterima dari tim media museum Muhammadiyah pada Ahad (13/11/2022). Rencana pembangunan museum Muhammadiyah ini sebelumnya sudah dirintis sejak Muktamar ke-47 di Makassar lalu.
Untuk sementara ini, isi museum belum sepenuhnya selesai karena baru terisi dua dari empat lantai bangunan. Meski demikian, museum ini sudah dibuka untuk dikunjungi masyarakat.
Dikabarkan, dua lantai museum yang sudah terisi tersebut, terbagi menjadi beberapa ruang pamer. Empat di antaranya difungsikan menjadi ruang pamer utama.
Masing-masing ruang pameran tampil dengan ciri khas dan substansi cerita yang beragam. Walaupun mungkin belum bisa merepresentasikan seluruh cerita perjalanan persyarikatan Muhammadiyah, tetapi diharapkan museum yang sudah tersusun ini dapat memberi gambaran ke kader persyarikatan maupun masyarakat umum betapa berharganya merawat sejarah.
Museum ini didirikan atas kontribusi banyak pihak. Ada yang berperan dalam konstruksi, sebagai pengarah ahli, penyumbang artefak, ahli museumologi, peneliti sejarah, seniman dan pengarah artistik pameran, edukator museum, dan masih banyak lagi bentuk-bentuk peran lainnya.
Masyarakat dapat mengunjungi Museum Muhammadiyah secara langsung maupun melakukan pendaftaran via daring melalui website museum.muhammadiyah.or.id.
Di dalam website itu akan terlihat menu “Tiket” untuk pemesanan perorangan maupun rombongan. Lalu, pemesan bisa langsung memilih tanggal yang dikehendaki. Pemesan online mendapat keuntungan lebih karena tidak perlu khawatir ketika terjadi kepadatan kunjungan. Cukup dengan menunjukkan bukti registrasi online, calon pengunjung akan langsung diarahkan menikmati sajian museum.
Diharapkan, calon pengunjung tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan dalam keadaan sehat. Apabila ada pengunjung yang membutuhkan bantuan khusus, misalnya kursi roda, dapat meminta bantuan edukator museum ketika kunjungan ataupun di dalam pendataan registrasi online. (*)
Laporan: Sri Andang Suyadi/ril

