MASHAD | Lebih dari 77 ton narkoba telah disita di perbatasan Iran di 2019 kemarin. Penyeludupan narkoba ke Iran sepanjang 2019 kemarin telah meningkat sekitar 60%.
Demikian diungkapkan Komandan Penjaga Perbatasan Iran, Brigadir Jenderal, Qasim Rizaei, seperti dilansir dari Kantor Berita Iran, Irna, pada Rabu (22/1/2020). Rizaei mengatakan, Iran terus memerangi penyeludupan dan masuknya narkoba ke Iran. “Ini merupakan salah satu tugas penting dari penjaga perbatasan,” kata dia.
BACA JUGA:
- Efek Sabu Hanya Sesaat, Keseimbangan Sistem Otak Jadi Rusak
- Kecam Pembunuhan Jenderal Iran, Rusia Dukung Iran
- Bombardir Pangkalan Militer Amerika, Iran Mengaku Sudah Kabari Irak
Ditambahkannya, menurut organisasi internasional, produksi narkoba yang diketahui berasal dari Afghanistan telah meningkat 50 kali. Disebutkannya, hal ini merupakan bencana bagi negara-negara Eropa karena salah satu tujuan utama peredaran heroin adalah Eropa.
Iran dan Afganistan memang berbatasan langsung. Provinsi, Khurasan Razavi, disebutkan, memiliki lebih dari 300 kilometer perbatasan bersama dengan Afghanistan. Menurut dia, negara itu dikenal sebagai salah satu penghasil narkoba terbesar di dunia. Iran mengaku telah bekerjasama dengan Afganistan untuk mengatasi masalah ini.
Afganistan dikenal sebagai produsen 90% opium dunia yang kemudian diolah menjadi heroin. Kawasan penghasil narkoba di Afganistan berbatasan langsung dengan Iran dan Pakistan dan menjadikan kedua negara ini sebagai salah satu target penyeludupan selain ke seluruh dunia. PBB memerkirakan, total area yang ditanami Opium di Aganistan melonjak 10% pada tahun 2016 menjadi 496.000 hektar. (*)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.