TEBINGTINGGI | Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi menggelar beberapa program kegiatan untuk membumikan Alquran di Kota Tebingtinggi. Di antaranya adalah Study Camp Qurani yang digelar pada 11-12 Februari.
Even ini merupakan rangkaian pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-37 Tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang akan digelar di Tebingtinggi pada 1-9 April 2020 mendatang. Kegiatan lainnya yakni Gerakan Pemberantasan Buta Aksara Alquran bagi Lansia, umur 56 tahun ke atas dimulai pada 23-24 Maret 2020. Kemudian launching dhuha bersama majelis taklim dengan diawali Qiraah Alquran 1 bulan sekali dimulai 26 Maret 2020.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, langsung membuka acara Study Camp Qurani yang digelar di Islamic Center Masjid Agung Tebingtinggi, Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan, Tebingtinggi, pada Selasa (11/2/2020). Study Camp Qurani merupakan wadah bagi para pemuda yang berkumpul dan belajar Alquran bersama. Selain syiar agama, kegiatan ini juga salah satu cara untuk mencegah anak terjerat dalam pergaulan negatif di antaranya narkoba.
BACA JUGA:
- Sepemikiran, Komite Masyarakat Danau Toba Dukung Edy Rahmayadi Bangun Danau Toba
- Sensus Penduduk 2020 Dimulai Online 15 Februari, Petugas Datang 1 Juli
- MTQ Medan Digelar Seminggu Lagi, Akhyar Nasution Tinjau Lokasi
- Alhamdulillah, Masjid Berdiri Megah di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara
- Masjid Gubsu Diresmikan, Edy Rahmayadi: Siapapun Boleh Gunakan
Sementara itu, Walikota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan, mengucapkan terima kasih pada Gubsu Edy Rahmayadi yang telah memilih Kota Tebingtinggi sebagai tuan rumah MTQ ke-37 Tingkat Provinsi Sumut.
Umar memaparkan beberapa kegiatan jelang MTQ ke-37 di Kota Tebingtinggi. Kegiatan itu yakni, Study Camp Qurani yang dimulai 11-12 Februari 2020. Rencananya kegiatan ini akan terus berlangsung setiap 3 bulan sekali.
Study Camp Qurani merupakan wadah bagi para pemuda yang berkumpul dan belajar Alquran bersama. Dikatakan Umar, selain syiar agama, kegiatan ini juga salah satu cara untuk mencegah anak terjerat dalam pergaulan negatif seperti narkoba. “Kegiatan ini merupakan bentuk ukuwah pada seluruh masyarakat di Tebingtinggi,” katanya. (*)

Leave a Reply