JAKARTA | Anggaran untuk Pemilu 2024 mulai dipersiapkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Demikian dikatakan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (3/1/2022).
Menurut dia, selain anggaran Pemilu 2024 ada juga anggaran lain di antaranya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan lain-lain. “Beberapa belanja muncul tahun ini, PEN akan jalan, ibu kota juga karena RUU juga sudah jalan, dan persiapan pemilu 2024,” ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (03/01).
Anggaran pemilu bakal mulai disusun di semester II tahun 2022 ini. Meski tak menyebut jumlah, anggaran pemilu di APBN 2022 ini kabarnya tak terlalu besar karena masih dalam tahap persiapan awal. Anggaran besar baru akan disiapkan pada 2023-2024 mendatang.
Pada 2021 lalu, KPU mengajukan anggaran Pemilu dalam lima tahap tahun anggaran. Anggaran KPU di APBN 2021 sebesar Rp8,4 triliun, 2022 Rp13,2 triliun, 2023 Rp24,9 triliun; 2024 Rp36,5 triliun, dan Rp3 triliun untuk 2025. Total Rp86 triliun lebih.
Usulan KPU untuk APBN 2022 yang sebesar Rp13,2 triliun itu terungkap dalam rapat dengan Komisi II DPR RI pada September 2021 lalu. Dia terbagi pada kebutuhan untuk program penyelenggaraan Pemilu dalam Proses Konsolidasi Demokrasi sebesar Rp4,25 triliun dan untuk program dukungan manajemen KPU Rp 9,04 triliun.
Seperti diketahui, total anggaran Pemilu 2014 lebih dari Rp16 triliun, sedangkan Pemilu 2019 Rp 27,479 triliun. Ini berarti, untuk Pemilu 2024, ada peningkatan anggaran hingga tiga kali lipat dari pemilu sebelumnya.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga sudah bersuara kritis soal usulan KPU ini. Soal pandemi covid-19 dan efisiensi anggaran menjadi topik utama.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Saan Mustopa, meminta KPU melakukan penyisiran anggaran Pemilu Serentak 2024 yang telah diajukan agar bisa diefisiensikan. Situasi ekonomi akibat pandemi Covid-19 menjadi salah satu alasan. “Dalam suasana seperti hari ini, ada pandemi Covid-19, dan kita juga harus melakukan recovery, pemulihan pasca-pandeminya, kita kan perlu berhemat,” ujar kata Saan dalam siaran persnya, Rabu (27/10/2021), seperti dikutip dari situs resmi DPR.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, juga menilai anggaran usulan KPU itu cukup besar. Dalam Rapat Kerja dengan Komisi II DPR, Kamis 16 September 2021 lalu, Tito mengatakan perlu efesiensi mengingat Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Akhirnya, dalam rapat itu, anggaran untuk Pemilu 2024 di APBN 2022 yang diusulkan KPU sebelumnya Rp13,2 triliun, kemudian dapat diciutkan hingga hanya diusulkan sebesar Rp2 triliun. Belum tahu apakah jumlah ini nantinya yang bakal tertera di APBN 2022. (*)
