Nama “Nusantara” Kurang Cocok, Fadli Zon: Langsung Saja “Jokowi”

Anggota DPR RI, Fadli Zon, menanggapi usulan nama baru Ibu Kota Negara versi pemerintah: "Nusantara".
Fadli Zon [foto: suaraislam]

JAKARTA | Pemerintah telah mengusulkan nama Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia yang baru “Nusantara”. Namun, menurut Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Fadli Zon, nama itu kurang cocok. “Usul saya nama ibu kota langsung saja ‘Jokowi’,” tulis Fadli Zon dalam akun twitternya pada Selasa (18/1/2022).

Fadli Zon yang merupakan putra Minangkabau bergelar Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang, ini, punya alasan menamakan ibu kota baru dengan “Jokowi”. “‘Nusantara’ kurang cocok jadi nama ibukota baru. Nusantara punya pengertian sendiri sebagai wilayah Indonesia, belum lagi ada ‘Wawasan Nusantara’. Usul saya nama ibu kota langsung saja ‘Jokowi’. Sama dengan ibu kota Kazakhstan ‘Nursultan’ (dari nama Presiden Nursultan Nazarbayev),” tulis Fadli dalam cuitannya.

Seperti biasa, cuitan Fadli Zon itu langsung ditanggapi ratusan komentar, retweets, dan seribuan “likes”. Belum lagi media yang mengutip cuitan itu menjadi berita, termasuk oleh situs ini: www.indhie.com.



Sebelumnya, putusan soal nama IKN baru, “Nusantara”, ini, disampaikan oleh Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, pada Rapat Panitia Kerja RUU IKN di Gedung MPR/DPR pada Senin (17/1/2022) kemarin. Dia menyebut, nama tersebut sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (14/1/2022) yang lalu. Sebelumnya ada 80 nama yang masuk pengusulan.

Seperti diketahui, Nur-Sultan adalah nama ibu kota Kazakhstan setelah sebelumnya bernama Akmolinsk, Tselinograd dan Astana. Kota itu baru jadi ibu kota Kazakhstan pada 1997 dan diberi nama Astana sejak 1998-2019. Sedangkan nama baru “Nur-Sultan” diresmikan pada 23 Maret 2019 setelah melewati pemungutan suara di Parlemen Kazakhstan. Nama Nur-Sultan diambil dari nama depan mantan Presiden Kazakhstan, Nursultan Abishuly Nazarbayev, yang memerintah 1990-2019. (*)

Bagikan:

Cari di INDHIE