Bantu Anak Tunanetra Kenal Aksara, Mahasiswa FISIP UMSU Bikin Lego Berbasis Sensor Suara: ‘KATAKITA’

Berhasil menang dalam PKM-PM Kemendikbudristek.
Lego Braille Brick dengan sensor suara bernama 'Kata Kita' bikinan mahasiwa FISIP UMSU ketika disosialisasikan dan pelatihan penggunaan di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (Yapentra), Medan, Sumatera Utara, pada Selasa (29/8/2023). [foto: ist]

MEDAN | Empat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FISIP UMSU) menggagas Lego Braille Brick dengan sensor suara bernama “KATAKITA”. Media Lego ini dibikin untuk membantu para penyandang tunanetra mengenal aksara.

Sebagai langkah lanjutan untuk gerakan ini, para mahasiswa melibatkan Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (Yapentra) sebagai mitra dalam melakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan huruf braille berbentuk lego yang dilaksanakan di Aula Yapentra, Jl. Medan Km. 21,5 Tanjung Morawa, Sumatera Utara, pada Selasa (29/8/2023).

Aini Tasya Nadria, Ketua Tim yang didampingi 3 anggota lainnya Muhammad Rionaldo, Zayyan Ramadhanti, dan Indah Adelia mengatakan, Lego Braille Brick yang mereka beri nama “KATAKITA” ini merupakan salah satu luaran dari rangkaian program PKM yang akan mereka jalankan. “Melalui aplikasi ini, disabilitas netra dapat dengan mudah mengenal dan mempelajari huruf braille karena didesain lebih interaktif,” terangnya.

Sebelumnya, empat mahasiswa FISIP UMSU ini telah berhasil memenangkan hibah pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM). Mereka menamai program mereka dengan “KATAKITA: Lego Braille Bricks Berbasis Sensor Suara Sebagai Media Ajar Interaktif Bagi Peserta Didik di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA)”.

Sosialisasi dan pelatihan penggunaan Lego Braille Brick dengan sensor suara bernama ‘Kata Kita’ ciptaan mahasiwa FISIP UMSU di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (Yapentra), Medan, Sumatera Utara, pada Selasa (29/8/2023). [foto: ist]




Aini melanjutkan, melalui “KATA KITA”, mereka akan membantu disabilitas netra untuk mengenal huruf braille dengan lebih mudah dan menyenangkan, secara khusus bagi mereka yang masih duduk di Sekolah Dasar. “Lego Braille Brick yang kami buat dilengkapi tidak hanya dilengkapi dengan suara yang menyebutkan nama huruf braille masing-masing dari A sampai Z, tapi juga dilengkapi dengan kalimat apresiasi dan motivasi, sehingga membaca jadi lebih mudah dan menyenangkan,” jelas Aini.

Linda Hutagalung, Kepala Sekolah Yapentra menyambut baik kegiatan dan gagasan para mahasiswa FISIP UMSU ini. “Saya berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa FISIP UMSU, gagasan ini akan sangat bermanfaat sebagai media ajar kami dalam mengenalkan huruf braille kepada anak didik di sekolah kami,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP UMSU Dra Hj Yurisna Tanjung MAP didampingi dosen pembimbing PKM Sahran Saputra yang turut hadir dalam kegiatan itu, menyampaikan, ini adalah wujud nyata dari tri dharma perguruan tinggi. “Sebagai akademisi, kami juga memiliki tanggung jawab dalam hal pengabdian masyarakat, dan kegiatan ini merupakan wujud nyata dari hal tersebut,” jelas Yurisna.

Sahran melanjutkan, kegiatan ini merupakan implementasi dari apa yang dipelajari oleh mahasiswa di dalam kelas. “Apa yang digagas mahasiswa ini merupakan salah satu wujud implementasi praktik mikro pekerjaan sosial yang menjadi bagian kurikulum di Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UMSU,” pungkasnya. (*)


laporan: dhabit siregar

Cari di INDHIE