LANGKAT | Usai meninjau progres proyek peningkatan jalan dan jembatan provinsi pada beberapa kabupaten/kota, kali ini Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA) Plus Langkat yang berlokasi di Kampung Lama, Besitang. Pantauan lapangan, Baskami bersama Anggota Komisi E DPRD Sumut mengunjungi lokasi sekolah didampingi Kacabdis Pendidikan Wilayah II Sumut, Syaiful Bahri dan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sekolah SMA Plus Langkat, Didik Afwandi.
Politisi PDI Perjuangan itu menyebut, keberadaan SMA Plus Langkat diharapkan mampu melahirkan generasi unggul yang mampu bersaing dengan SMA unggul lainnya di Sumut. Oleh karenanya, sekolah tersebut perlu dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang memadai. “Saya sudah meninjau dan berkeliling di area SMA ini. Di sini fasilitas air bersih belum memadai di samping jalan yang juga harus segera selesai,” katanya, Sabtu (5/8/2023).
Baskami menjelaskan, fasilitas utama seperti bangunan utama termasuk ruang kelas, kantor, dan lainnya, telah rampung. Meskipun demikian, seluruh fasilitas itu harus dilakukan pemeliharaan secara berkala. “Untuk ketahanan bangunan yang sudah selesai harus diperhatikan dari sisi maintanencenya,” tambahnya.
Dikatakannya, perlu dibahas oleh kontraktor, pihak sekolah dan Pemprovsu guna merinci sarana dan prasarana yang masih kurang. “Coba dirinci dari seluruh sisi sehingga secara overall kita tahu berapa dana yang kurang dan akan dimasukkan ke dalam anggaran. Jangan sampai ketika nanti kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung, fasilitas kita masih tidak memadai,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sekolah SMA Plus Langkat, Didik Afwandi menjelaskan, pembangunan tersebut juga ditopang anggaran tahun jamak alias multiyears. Didik mengatakan pembangunan tahap pertama sekolah telah rampung. “Untuk tahap pertama yaitu, kantor, ruang guru ada dua tingkat, perpustakaan dua tingkat, ruang petugas keamanan dan gapura sudah selesai,” jelasnya.
Untuk tahap kedua, lanjut Didik yaitu, asrama siswa, ruang belajar, laboratorium, musholla, serta rumah petugas keamanan, juga telah selesai. “Hingga kini proses pembangunan yang dilakukan secara bertahap telah menggunakan anggaran sebesar Rp 21,3 milyar,” tambahnya.
Selain itu, Didik menjelaskan sekolah tersebut kini memerlukan kesiapan fasilitaa penunjang berupa ketersediaan air bersih dan akses jalan yang mumpuni. “Kita ada sumur bor pak, tapi belum memadai. Kemudian akses jalan dari jalan besar ke sini sepanjang 2 kilometer perlu mendapat perhatian,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD Sumut Edy Surahman Sinuraya, menjelaskan pihaknya akan segera memanggil pihak kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan SMA Negeri Plus Langkat tersebut. Edy mengatakan pihaknya kecewa, disebabkan pihak kontraktor tak menghadiri kunjungan Ketua DPRD Sumut bersama Komisi E DPRD Sumut. “Kami perlu mendengar penjelasan rinci apa-apa saja yang menjadi hambatan pembangunan di sini. Sayangnya kontraktor tidak hadir dan hanya diwakili konsultan pengawas,” pungkasnya. (*)
Laporan: Hendra