Abyadi mengaku mendengar Kementerian Perhubungan telah melakukan teguran keras terhadap manajemen PT APA akibat peristiwa ini. “Tapi teguran saja tentu tidak cukup. Evaluasi total terhadap operator bandara internasional itu perlu dilakukan agar ada perbaikan dalam layanan di bandara,” terang Abyadi.
Maka itu, kata Abyadi lagi, Menteri BUMN juga harus turun. “Perintahkan PT AP II selaku induk perusahaan melakukan evaluasi menyeluruh pada manajemen PT APA. Dan jika perlu, segera gelar RUPS untuk merombak manajemen yang dianggap tidak layak memimpin. Sehingga inisden serupa yang merenggut nyawa manusia tidak terulang lagi,” pungkas Abyadi.
Sebelumnya, misteri hilangnya Aisiah Sinta Dewi Hasibuan di Bandara Kualanamu Sumatera Utara, terungkap setelah tiga hari. Perempuan berusia 43 tahun itu ditemukan tewas di bawah lift bandara tersebut pada hari Kamis (27/4/2023).
Setelah ditelusuri, Aisiah terjatuh saat akan keluar dari lift. Kakak kandung korban, Raja Hasibuan mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada hari Senin (24/4/2023) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Menurut Raja, ketika itu adiknya mengantar keponakannya yang akan terbang ke Malaysia. Setelah mengantar, keponakan korban sempat menelepon Aisiah kembali karena ada sesuatu yang hendak disampaikan langsung. Belum sempat bertemu, Raja mengatakan, keponakannya itu mengaku mendapatkan telepon dari Aisiah yang menyatakan dirinya terjebak di dalam lift.
Saat itu, petugas bandara yang menerima laporan tentang hilangnya korban langsung melakukan pencarian. Namun, menurut Raja Hasibuan, petugas hanya mencari secara kasat mata hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kolong lift. (*)
Laporan Adek Siahaan