AWAL 2022 ini, fenomena turunnya salju terjadi di dua kawasan super panas, gurun Sahara dan wilayah Arabia, Arab Saudi. Di Gurun Sahara terjadi di kawasan Ain Sefra, Naama, Aljazair. Di Arab Saudi, terjadi di wilayah Badr dan Tabuk.
* * *
Salju turun di Gurun Sahara, dekat kota Ain Sefra, provinsi Naama, di barat laut Aljazair. Seorang fotografer, Karim Bouchetata, mengabadikan turunnya salju dan es di Sahara itu pada akhir Desember 2021 dan awal Januari 2022. Dia memposting gambar dan video salju di Sahara itu di akun instagramnya. Foto-fotonya beredar di media internasional. Rupanya, Karim juga memfoto fenomena salju di kawasan itu pada 2016 dan 2018 lalu.
Dari informasi yang dikumpulkan, selama kurun 50 tahun terakhir, fenomena salju merupakan yang kelima kalinya di kawasan itu: Februari 1979, Desember 2016, Januari 2018 and 2021/2022.
Ain Sefra dijuluki “Gerbang Gurun Sahara” dan berada 1.081 m di atas permukaan laut. Desember dan Januari merupakan suhu terdingin yang tercatat di kota ini. Akibat salju turun, penduduk setempat diinformasikan berjuang melawan suhu dingin mencapai -2° Celcius (28°F). Deustcher Wetterdienst, Lembaga Meteorologi Jerman, pernah mencatat suhu rata-rata di Ain Sefra adalah 24°C, dengan rekor terpanas 42,9°C dan terdingin -10,2°C.
* * *
Sahara diambil dari bahasa Arab, Shahra-Shahara-Shahrawat-Shahari, yang berarti gurun. Gurun ini merupakan salah satu tempat terkering dan terpanas di seluruh dunia. Bukit pasir di sini dapat mencapai ketinggian hingga 180 meter. Air jelas merupakan benda langka di wilayah tersebut.
Gurun besar ini membentang di 11 negara: Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sahara Barat, Sudan, dan Tunisia. Dia mencakup 9 juta kilometer persegi atau 31% dari benua Afrika. Jika semua daerah dengan curah hujan tahunan rata-rata kurang dari 250 mm dimasukkan, Sahara akan menjadi 11 juta kilometer persegi. Itu karena, menurut US Geological Survey (USGS), gurun didefinisikan sebagai tempat di Bumi yang menerima curah hujan kurang dari 10 inci (250 mm) per tahun.
Suhu yang luar biasa jomplang antara siang dan malam hari ini, bukan hanya tidak bersahabat dengan manusia melainkan juga berbahaya.
* * *
Salju dan es merupakan fenomana kontras di kawasan gurun, tetapi bukan berarti mustahil. Suhu panas di gurun memang bisa turun drastis dalam semalam. Karena itu, salju pun biasanya mencair lebih awal pada hari berikutnya.
Fotografer Saudi, Osama Al-Habri, yang mengambil foto udara fenomena itu, mengungkapkan, cuaca musim dingin dengan intensitas seperti itu di daerah gurun Badr adalah fenomena langka yang tidak pernah terjadi selama bertahun-tahun. “Dia (Habri) menggambarkannya sebagai ‘badai es bersejarah‘,” tulis CNNInternasional pada 21 Januari 2022.
Saudi Press Agency menulis, Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi sebelumnya sudah memperkirakan hujan sedang hingga deras di wilayah Madinah, bersama dengan angin dan hujan es, pada saat fenomena salju di Badr itu.
Sebagian bahkan mencairkan salju itu, mencampurnya dengan kopi, dan tentu saja menyeruputnya. (*)