MILAN | Saat ini, Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) disebut telah kehilangan potensinya dan menjadi jauh lebih tidak mematikan. Virus ini juga diyakini tidak lagi ada secara klinis.
“Pada kenyataannya, virus ini secara klinis tidak lagi ada (di Italia),” kata Alberto Zangrillo, Kepala sekaligus Direktur Perawatan Intensif RS San Raffaele, Milan, Italia, pada Ahad (31/5/2020), seperti dilansir dari kantor berita Reuters.
“(Tes) Swab yang dilakukan selama 10 hari terakhir menunjukkan viral load (pengukuran jumlah virus dalam suatu organisme, biasanya dalam aliran darah, biasanya dinyatakan dalam partikel virus per mililiter, red) secara kuantitatif yang benar-benar sangat kecil dibandingkan dengan yang dilakukan sebulan atau dua bulan lalu,” kata Alberto Zangrillo kepada televisi Italia, RAI.
Seorang dokter lain dari Italia utara, Matteo Bassetti, juga mengatakan kepada kantor berita nasional Italia, ANSA, bahwa ia juga melihat coronavirus melemah.
“Kekuatan yang dimiliki virus dua bulan lalu bukanlah kekuatan yang sama dengan yang dimilikinya saat ini,” kata Matteo Bassetti, kepala klinik penyakit menular di rumah sakit San Martino, Genoa, Italia.
Italia saat ini diketahui memiliki angka kematian tertinggi ketiga di dunia akibat Covid-19, dengan 33.415 orang meninggal sejak wabah itu terungkap 21 Februari. Itaia juga duduk di posisi keenam jumlah kasus terbanyak di dunia sebanyak 233.019 kasus positif.
Namun, infeksi baru dan kematian telah menurun secara drastis di bulan Mei kemarin. Alberto Zangrillo juga mengatakan, beberapa ahli terlalu khawatir tentang prospek gelombang kedua infeksi dan politisi perlu memperhitungkan kenyataan baru.
Aberto Zangrillo juga menegaskan, dia yakin dan bertanggung jawab dengan pendapatnya itu. Dalam situs berbahasa Italia, IlTempo, dia bahkan menjamin pendapat dan akan menaruh tanda tangan untuk itu. “Saya menaruh tanda tangan saya di atasnya,” tegas Zangrillo. Dia juga mengatakan, dia tidak sendiri berpendapat seperti itu.
Meski demikian, pemerintah Italia masih mengambil sikap hati-hati atas penurunan kasus di Itaia.
“Menunggu bukti ilmiah untuk mendukung tesis bahwa virus telah hilang. Saya akan mengundang mereka,” ujar Sandra Zampa, seorang wakil menteri di kementerian kesehatan Italia. (*)
sumber: Reuters, IlTempo, varesenoi