Jepang Bersiap Sudahi Status Darurat, Luncurkan Paket Ekonomi Rp13 Ribu Triliun – indhie.com

Jepang Bersiap Sudahi Status Darurat, Luncurkan Paket Ekonomi Rp13 Ribu Triliun

Seorang wanita memakai masker di depan display informasi Nikkei 225 indeks di Tokyo, 21 Mei 2020. [Foto: AP]

TOKYO | Pemerintahan Jepang akan mengakhiri status darurat di Tokyo seiring penurunan pandemi Covid-19. Meski, penasehat pemerintahan Jepang tetap merekomendasikan pemantauan ketat dilakukan untuk Tokyo, Kanagawa dan Hokkaido, di mana kasus-kasus masih berfluktuasi.

Selain itu, pemerintah Jepang juga mengungkapkan, mereka memerkirakan stimulus keuangan untuk memerbaiki ekonomi hingga 100 triliun yen atau sekitar Rp13 ,6 Ribu Triliun (kurs Rp136 per Yen). Demikian dikabarkan dari harian ekonomi Jepang, Nikkei, dan Reuters pada Senin (25/5/2020).

Menteri ekonomi Jepang, Yasutoshi Nishimura, mengatakan, pemerintah telah menerima persetujuan dari penasihat utama pemerintahan untuk menghapus keadaan darurat untuk semua wilayah yang tersisa. Ini akan menjadi pertama kalinya negara ini benar-benar bebas dari keadaan darurat sejak pertama kali dinyatakan satu setengah bulan yang lalu.

“Sementara keadaan darurat akan dicabut, penting untuk memperluas kegiatan ekonomi secara bertahap,” kata Nishimura.



Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, mengungkapkan, setelah turun dari status darurat, beberapa fasilitas umum akan dibuka kembali seperti perpustakaan, museum dan restoran dibolehkan buka hingga sore hari. Menyusul tahap selanjutnya, tempat hiburan umum seperti bioskop dan pasar malam juga akan dibuka setelah itu.

Paket stimulus itu akan mencakup 60 triliun yen untuk program pinjaman ke lembaga keuangan swasta dan negara yang berafiliasi kepada perusahaan yang terkena dampak Covid-19. Sementara, 27 triliun yen akan digunakan untuk menyuntik permodalan bagi perusahaan. Paket itu juga mencakup subsidi untuk perusahaan dalam membayar beban sewa dan upah.

Saat ini, Jepang mempunyai sekitar 17 ribu kasus positif dan 825 kematian akibat Covid-19. Meski merupakan salah satu negara yang dianggap berhasil menekan Covid-19, namun pandemi itu telah merontokkan perekonomian Jepang. Akibatnya, popularitas Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, juga menurun di masyarakat Jepang. Abe saat ini diperkirakan hanya memeroleh 29% dukungan positif dan penolakan hingga 52%. (*)

Leave a Reply