Setelah 5 Tahun Berhenti, Pabrik Gula PTPN2 Beroperasi Kembali – indhie.com

Setelah 5 Tahun Berhenti, Pabrik Gula PTPN2 Beroperasi Kembali

Wagubsu Musa Rajekshah saat melempar “manten tebu” ke dalam mesin penggilingan Pabrik Gula Sei Semayang, Sunggal, Deliserdang, pada acara peresmian Giling Perdana Pabrik Gula Sei Semayang PTPN II, Selasa (25/2/2020) siang. [Foto: Hendra/ist]

SUNGGAL | Setelah 5 tahun berhenti operasi, Pabrik Gula Sei Semayang (PGSS) milik PTPN2 di Km 12,5, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, akhirnya beroperasi kembali. Pengoperasian dimulai secara simbolis saat Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah, melempar “manten tebu” ke dalam mesin penggilingan PGSS pada Selasa (25/2/2020). PGSS terakhir beroperasi pada 2014 lalu.

Direktur Utama PTPN2, M Iswan Achir, didampingi Kabag Sekretariat Iwan dan Koordinator Humas PTPN2, Sutan Panjaitan, mengatakan, PTPN2 selama ini memiliki dua pabrik gula, yakni Pabrik Gula Kuala Madu dan Pabrik Gula Sei Semayang yang kapasitas penggilingannya 4.000 ton tebu per hari.

“Ini akan memacu produktifitas di lapangan. Tujuannya mendapatkan giling gula dengan kualitas baik dan cakupan hari giling sesuai standar pabrik gula yang berlaku. Harapannya bisa memenuhi kebutuhan pergulaaan wilayah Sumut,” kata Achir setelah acara peresmian Giling Perdana Pabrik Gula Sei Semayang PTPN2, di Sunggal, Deliserdang, pada Selasa (25/2/2020).


BACA JUGA:


Menurut Achir, di Sumut kebutuhan gula mencapai 200.000-300.000 ton per tahun, khusus untuk kebutuhan domestik atau rumah tangga. PTPN2,  kata dia, belum menghasilkan gula industri. “Dalam hal ini, maka yang paling dibutuhkan adalah kontinuitas supply tebu,” terang dia.

Saat ini, luas produksi produksi tebu masih harus disesuaikan dengan komposisi pabrik. Areal yang dimiliki saat ini seluas 8.400 ha. Pihaknya menargetkan bisa mencapai 10.500-11.000 hektare untuk skala kontinuitas pabrik gula sehingga bisa berjalan dengan baik.

Sementara itu, Koordinator Humas PTPN2, Sutan Panjaitan menambahkan, dalam satu hari PGSS memproses 3.500 ton tebu. Dengan Rendemen 7%, nantinya akan didapatkan 245 ton gula per hari. Tebu-tebu yang akan digiling itu, dihasilkan dari 5.009 hektare dari total 8.500 hektare. Dari lahan 1 hektare, dihasilkan 75 ton tebu. “Nanti produksi di sini akan sampai pertengahan bulan 6,” katanya. (*)


Laporan: Hendra