Bajak Laut Perampok Mobil Berhasil Ditangkap Polda Sumut

Dir Ditreskrimum Poldasu, Kombes H Andi Rian Djajadi, saat memberikan paparan. [foto: hendra/indhie]

MEDAN | Berakhir sudah sepak terjang dua kawanan perampok mobil ini. Seorang bernama Suhendri Sinaga (39) alias Bajak Laut. Bajak Laut merupakan penduduk Dusun II, Desa Pulau Maria, Kec. Air Batu, Kab. Asahan. Rekannya, bernama Suriono alias Kempleng (39) warga Dusun Pak 18 Desa Mekar Sawit, Kecamatan Padangtualang, Kabupaten Langkat. Namun, masih ada seorang lagi yang masih buron.

Penangkapan ini hanya dalam tempo 4 hari usai kawanan perampok ini beraksi menggasak satu unit Mitsubishi Trado Nopol BM 9481 QU di Dusun IV, Desa Air Batu I/II, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan. Keduanya berhasil dibekuk di dua lokasi berbeda.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes, H Andi Rian Djajadi mengatakan, kasus ini terungkap lewat kerjasama tim gabungan Subdit III/Jahtanras Ditreskrimum Poldasu, Polres Asahan, Polres Tobasa dan sejumlah petugas kepolisian di wilayah perlintasan pelarian kedua tersangka.



“Jadi, usai kami menerima laporan dari korban Arif Pristiyo, seluruh tim langsung berkoordinasi melakukan pengejaran terhadap tersangka untuk memantau pergerakan trado yang mereka bawa kabur,” ucap Andi Rian dalam paparan di Mapoldasu, Kamis (25/7/2019).

Didampingi Kasubdit III/Jahtanras AKBP Maringan Simanjuntak, Kasatreskrim Polres Asahan AKP Ricky Paripurna Atmaja dan Kanit Jahtanras Asahan Ipda Moelyoto, mantan Wadirreskrimsus Poldasu ini menjelaskan, di perjalanan kedua pelaku memilih berpisah arah. Sedangkan laju trado terdeteksi mengarah ke Baganbatu, Riau.

“Setelah dilakukan pengejaran, pelaku Suhendri Sinaga alias Bajak Laut yang membawa trado, berbelok arah ke Padanglawas dan terus mengarah ke Humbanghasundutan,” terangnya.

Lewat koordinasi dengan pihak kepolisian setempat, laju trado akhirnya berhasil dihentikan. Namun pelaku mencoba kabur ke hutan. Dia pun ditembak polisi.

Sedangkan tersangka Suriono alias Kempleng, ditangkap saat menumpang bus Trans Tapanuli tujuan Medan di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Porsea, Tobasa, hendak melarikan diri ke arah Medan. “Saat disergap, pelaku ini juga mencoba kabur hingga terpaksa juga dilumpuhkan,” terang Andi.

Selain kedua tersangka, petugas juga turut menyita sejumlah barang bukti kejahatan pelaku diantaranya 1 unit trado, berbagai dokumen kendaraan, sepucuk pisau cutter yang mereka gunakan untuk menodong ketiga korban serta 4 unit ponsel milik korban yang turut dirampas pelaku. “Kini tim masih memburu seorang tersangka lainnya bernama Ucok Kangkung yang kini masuk dalam DPO,” tandasnya.

Dalam paparan tersebut, Andi Rian Djajadi juga menjelaskan, motif perampokan yang dilakukan tersangka cukup unik. “Pelaku menyamar sebagai penyewa. Kepada korban mereka menyewa trado untuk mengngkut barang dari Sijabut menuju Merbau. Lalu disepakati mereka bertemu di RM Kota Salak di Air Batu,” tuturnya.

Setelah itu, dengan alasan hendak melihat barang yang hendak diangkut, satu persatu korban diajak secara bergiliran. “Korban pertama diajak melihat barang yang mau diangkut. Setelah itu langsung ditodong, disekap dan dilakban. Begitu seterusnya dilakukan terhadap ketiga korban yakni Arif Pristiyo, Hendra Sumanto dan Suhendra,” ucapnya sebelum akhirnya trado yang dipesan dari Langkat itu dibawa kabur pelaku.

Lebih jauh mantan Kapolres Tebingtinggi ini juga memastikan, bahwa kedua pelaku tercatat sebagai komplotan perampok antar provinsi. “Berdasarkan catatan, meski mereka berdomisili di Sumut, namun mereka sudah beraksi di beberapa tempat seperti di Riau dan Sumatera Selatan,” ujarnya sembari mengatakan akan berkoordinasi dengan Polda Riau dan Polda Sumsel untuk mengecek catatan kejahatan komplotan ini.

Akibat perbuatannya, kedua pelaku terancam hukuman di atas 10 tahun penjara, setelah polisi menjeratnya dengan Pasal 365 KUHPidana. (*)


Laporan: Hendra

Cari di INDHIE

Be the first to comment

Leave a Reply