Aneh, Meski Ditopang Perkebunan, Sumut Tak Miliki Satu Data Perkebunan

Areal perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Utara. [foto: infosawit]

MEDAN | Sebagai sebuah daerah yang mengandalkan sektor perkebunan, data perkebunan di Sumatera Utara (Sumut) hingga kini belum bisa diandalkan keakuratannya. Pasalnya, setiap lembaga yang terkait dengan perkebunan memegang data sendiri-sendiri yang berbeda-beda. Akibatnya, tidak ada data tunggal tentang perkebunan di Sumut.

Hal ini terungkap dalam Workshop Perusahaan Perkebunan 2019 Provinsi Sumatera Utara dengan tema “Sinergi Antar Stakeholder Merupakan Energi Satu Data Perkebunan” yang digelar Badan Pusat Statistik Provinsi Sumut di Hotel Grand Mercure, pada Rabu (24/7/2019).

Untuk sementara ini, dari data yang ditelusuri indhie.com, luas tanaman BUMN perkebunan di Sumut yaitu PTPN II, III, dan IV 2012-2015, menurut BPS dalam Provinsi Sumut Dalam Angka 2016, sebesar 367.509 Hektar. Sementara total areal Perkebunan Rakyat Sumut per 2018, seperti yang tersaji di situs resmi Dinas Perkebunan Sumut, sejumlah 290.605,62 Hektar.

Data itu untuk total perkebunan di areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), Tanaman Menghasilkan (TM) dan Tanaman Tidak Menghasilkan (TTM), di dua jenis perkebunan saja. Sementara, untuk jenis perkebunan dibedakan menjadi empat yaitu Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Swasta Nasional (PBSN), BUMN Perkebunan (PTPN), dan Perkebunan Besar Swasta Asing (PBSA).



Dalam workshop itu, dari pembahasan yang dilakukan Kepala Dinas Perkebunan Prov Sumut, Herawati, misalnya, terungkap data mengenai masalah perkebunan masih simpang siur dan berbeda-beda, terutama data mengenai luas areal perkebunan di Sumut. Begitu juga mengenai masalah perizinan, banyak yang mengurus.

“Seperti perkebunan kelapa sawit dari hulu sampai hilir banyak yang mengurus, bukan hanya menteri pertanian, menteri macam-macam juga ikut ngurusi sawit. Makanya kalau banyak yang mengurus, kita tidak memiliki satu data, hal itu yang bisa menyulitkan kita semua,” kata Herawati. Menurut dia, data diperlukan untuk mengambil kebijakan maupun evaluasi.

Sementara itu, Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan BPS RI, Hermanto bin Ashari Prawiro, menyebut, data akurat perkebunan terhadap Produk Domestik Buruto (PDB) sangat penting. BPS menyebut, dari 127 komoditas perkebunan, ada 7 komoditas yaitu kelapa sawit, karet, tebu, kopi, kako, teh dan tembakau, dengan share 80% terhadap PDB Perkebunan. Data ini dikumpulkan hasil kerjasama BPS dengan Kementerian Pertanian. BPS juga melakukan Survei Perusahan Perkebunan Triwulan/Tahunan dan Survei Perusahaan Perkebunan (SKB BPS-PTPN) dengan aplikasi berbasis web.

Sementara, untuk mendukung data perkebunan rakyat, BPS melakukan survei rumah tangga komoditas rumah tangga perkebunan. Penyajian statistik perkebunan meliputi data luas, produksi, ekspor dan impor komoditas perkebunan strategis.

Untuk Sumut sendiri, menurut data BPS, perekonomiannya ditopang oleh tiga sektor  utama yaitu pertanian, industri dan perdagangan. Di sektor pertanian, perkebunan menjadi penyumbang paling besar bagi ekonomi Sumut. (*)

Cari di INDHIE

Be the first to comment

Leave a Reply