MEDAN-indhie | Aroma pemilihan Presiden (pilpres) Indonesia di 2019 mendatang, mau tak mau menyengat di seputar pelantikan 9 gubernur dan wakil gubernur di Istana Negara hari ini, Rabu (5/9/2018). Pertanyaan itu juga diajukan ke Letnan Jenderal (Purnawirawan) Edy Rahmayadi yang resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.
Untuk Edy sendiri, pertanyaannya memang tak cuma soal Pilpres. Dua hal yang menjadi sorotan adalah posisinya sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI) dan arah politik di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Soal bola, Edy tampak sudah memiliki sikap yang tegas. Dia tidak mundur dari jabatan itu. ” Tidak, dong. Kan, sudah ada programnya,” ujar Edy, usai pelantikan di Istana, seperti dikutip dari viva. “Saat ini, kami menyiapkan sampai 2034. Jadi, sudah ada di situ buku, tiga buku petunjuk, administrasi PSSI, petunjuk teknis PSSI, dan petunjuk pelaksanaan pembinaan, itu sudah diatur dari usia 15 sampai senior.”
Bagaimana soal Pilpres 2019?
Untuk diketahui, Edy memang diusung pertama kali oleh Partai Gerindra, PAN dan PKS; tiga partai yang sejak awal tampak solid mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Namun belakangan, pasangan Edy-Musa Rajekshah juga mendapatkan dukungan dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Golkar, Demokrat, dan Nasional Demokrat (Nasdem). Minus Demokrat yang melabuhkan dukungannya ke Prabowo, tiga partai itu merupakan koalisi utama pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Edy juga dikenal dekat dengan Prabowo Subianto. Berasal dari latar militer yang sama, Edy merupakan junior Prabowo. Keduanya juga pernah memimpin jabatan yang sama, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Juga sama-sama pensiun dari militer dengan pangkat bintang tiga.
Kedekatan itu diperlihatkan ketika suasana Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) kemarin. Partai Gerindra merupakan partai pengusung Edy yang pertama kali. Prabowo juga hadir sewaktu deklarasi pasangan Edy-Musa di Lapangan Merdeka, Medan, pada Ahad, 7 Januari 2018. Dalam deklarasi ini, teriakan “Prabowo Presiden” terdengar bersambung-sambung. Walau deklarasi itu juga dihadiri parpol yang berkoalisi dengan Jokowi di Pilpres 2019 ini, namun panggung deklarasi itu jelas milik Prabowo.
“Saya paham betul dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Bapak Prabowo Subianto. Partai pengusung pertama Eramas (Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah) adalah Gerindra,” kata Edy sewaktu musim kampanye Pilgubsu.
Namun, soal Pilpres 2019, Edy masih memberikan jawaban normatif. “Siapa yang mau (dan) bisa memakmurkan Sumatera Utara, saya akan dukung ke sana,” kata Edy menjawab pertanyaan ke mana arah dukungannya di Pilpres mendatang, pasca pelantikan dirinya sebagai Gubernur Sumut periode 2018-2023. (*)