ISIS, Metamorfosa Gerakan Multi Bidan

Pemerintah Indonesia resmi melarang dan melawan gerakan Islamic State of Iraq Syiria (ISIS) beraktivitas di Indonesia. Beberapa laporan media menyebut tangan Amerika Serikat di balik kelahiran dan pembesaran ISIS. Bagaimana ceritanya?

Namun, ISIS tampaknya semakin kuat. Sampailah pada beberapa bulan berikutnya ketika pada 29 Juni 2014, Abu Bakr al-Baghdadi resmi memproklamirkan terbentuknya kekhalifahan Islam versinya sendiri setelah dia diklaim dipilih oleh sebuah majelis Ahl al-Hall wal-Aqd, perkumpulan dari beberapa wakil komunitas Islam di sana.

Banyak umat Islam di seluruh dunia yang menilai ISIS sangat kejam dalam aksinya dan menciderai doktrin Islam yang cinta damai dan penuh kasih sayang. Dalam laporan PBB, pada kurun 5-22 Juni 2014, ISIS telah membunuh warga sipil Irak dan melukai seribu orang. ISIS juga merilis foto-foto dan video penembakan mereka terhadap anak-anak muda. PBB menyebut aksi-aksi ISIS itu sebagai pembunuhan berdarah dingin.

Kabar paling mengejutkan dunia yang lainnya adalah pemenggalan jurnalis AS, James Fooley, pada 19 Agustus 2014. ISIS menyebut, langkah itu diambil karena AS telah membom kawasan yang direbut ISIS.

Lalu darimana asal argumen bahwa ada tangan Amerika Serikat di balik kelahiran dan pembesaran ISIS?



Amerika menginvasi Irak 2003. Aturan soal de-Baathification atau penyingkiran orang-orang Partai Baath yang didirikan oleh Saddam Hussein, lalu dimaklumkan oleh Lewis Paul Bremer III, bos Coalition Provisional Authority (CPA) yang berkuasa di Irak. de-Baathification ini diduga menjadi pemicu utama munculnya pemberontakan baru di Irak. Tak main-main, karena jumlah tentara Irak waktu itu mencapai 400 ribu orang. Kolonel Joel Rayburn, dosen senior National Defense University, dalam bukunya Iraq After America, mengungkap soal garis hubungan antara Partai Baath dan ISIS. Zarqawi menangkap ketidaksenangan ini dan menampung mereka dalam ISIS generasi awal.

Donald Trump dan Hillary Clinton (foto: AP/Huffington Post)

Namun, statemen paling terkenal soal hubungan Amerika dengan ISIS ini justru muncul dari pucuk pimpinan negara adikuasa itu sendiri. Adalah Donald Trump, di Mississipi, Amerika, menuduh Obama dan Hillary ada di balik pembentukan ISIS. “Mereka membentuk ISIS. Hillary Clinton menciptakan ISIS dengan Obama,” tuduh Trump di Mississippi Coast Coliseum, Mississipi seperti dikutip dari CNN edisi Sabtu 2 Januari 2016.

Dia mengulangi tuduhan itu pada 10 Agustus 2016 sewaktu berkampanye pencalonan Presiden Amerika di Florida. “Mereka menghormati Presiden Obama. Dia pendiri ISIS,” kata dia seperti dikutip dari BBC edisi 12 Agustus 2016. Sementara Hillary, disebut Trump, sebagai “mitra pendiri”.

Tapi tuduhan Trump ini bukan tanpa penyebab juga. Dalam sebuah laporan BBC berjudul The US, IS and the Conspiracy Theory Sweeping Lebanon yang bertarikh 12 Agustus 2014, media menyitir pendapat seorang pejabat Lebanon yang menyatakan bahwa Hillary Clinton mengakui dalam bukunya Hard Choices tentang peran Amerika Serikat dalam melahirkan ISIS. Video testimoni Hillary di Kongres Amerika Serikat (tidak diketahui apakah itu asli atau tidak), juga beredar luas di internet.

* * *

Cari di INDHIE

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. Metamorfosa ISIS dalam Grafis – indhie
  2. Metamorfosa ISIS dalam Grafis – indhie

Leave a Reply